Palu (ANTARA) - Sepasang suami istri yang juga dosen di Universitas Tadulako terkonfirmasi positif COVID-19 melalui uji usap setelah melakukan perjalanan ke Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan pekan lalu.
"Keduanya dosen di Universitas Tadulako. Hasil tes usap (swab) mereka baru keluar hari ini padahal sampel usapnya sudah di Laboratorium Kesehatan (Labkes) Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng di Palu sejak empat hari lalu," kata Kepala Dinas Kesehatan Palu dr.Husaema kepada ANTARA, Rabu petang
Menurut Husaema, suami istri yang tidak memiliki gejala awal COVID-19 itu sebelumnya telah melakukan pemeriksaan dengan tes cepat dan hasilnya non reaktif.
Ia juga heran pihak Labkes Dinkes Sulteng baru menyampaikan hasil usap keduanya empat hari setelah sampel tersebut diterima pekan lalu.
"Tapi berdasarkan hasil tracking (pelacakan) tim surveilans keduanya tidak berinteraksi dengan siapapun. Setelah mereka sampai di Palu langsung ke rumah dan hanya di dalam rumah," ujarnya.
Sehingga ia yakin tidak akan terjadi penularan dan penyebaran COVID-19 melalui dua dosen aktif tersebut. Olehnya ia meminta warga agar tidak panik namun tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan.
Dengan bertambahnya dua warga Palu positif COVID-19, jumlah kumulatif pasien Terkonfirmasi positif COVID-19 di Sulteng saat ini menjadi 215 orang.
"Dengan rincian bertambah 192 orang yang sembuh setelah satu pasien di Kabupaten Morowali Utara dinyatakan sembuh hari ini dan tujuh orang meninggal dunia sehingga pasien dalam perawatan ada 15 orang," kata Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulteng Moh. Haris Kariming di Palu.
"Keduanya dosen di Universitas Tadulako. Hasil tes usap (swab) mereka baru keluar hari ini padahal sampel usapnya sudah di Laboratorium Kesehatan (Labkes) Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng di Palu sejak empat hari lalu," kata Kepala Dinas Kesehatan Palu dr.Husaema kepada ANTARA, Rabu petang
Menurut Husaema, suami istri yang tidak memiliki gejala awal COVID-19 itu sebelumnya telah melakukan pemeriksaan dengan tes cepat dan hasilnya non reaktif.
Ia juga heran pihak Labkes Dinkes Sulteng baru menyampaikan hasil usap keduanya empat hari setelah sampel tersebut diterima pekan lalu.
"Tapi berdasarkan hasil tracking (pelacakan) tim surveilans keduanya tidak berinteraksi dengan siapapun. Setelah mereka sampai di Palu langsung ke rumah dan hanya di dalam rumah," ujarnya.
Sehingga ia yakin tidak akan terjadi penularan dan penyebaran COVID-19 melalui dua dosen aktif tersebut. Olehnya ia meminta warga agar tidak panik namun tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan.
Dengan bertambahnya dua warga Palu positif COVID-19, jumlah kumulatif pasien Terkonfirmasi positif COVID-19 di Sulteng saat ini menjadi 215 orang.
"Dengan rincian bertambah 192 orang yang sembuh setelah satu pasien di Kabupaten Morowali Utara dinyatakan sembuh hari ini dan tujuh orang meninggal dunia sehingga pasien dalam perawatan ada 15 orang," kata Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulteng Moh. Haris Kariming di Palu.