Makassar (ANTARA News) - Stok beras Perum Bulog Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat sekitar 90 ribu ton atau cukup hingga sembilan bulan ke depan untuk kebutuhan konsumsi delapan juta lebih penduduk Sulselbar.

"Dengan rata-rata kebutuhan konsumsi 9.200 ton per bulan, maka stok beras yang ada saat ini bisa menutupi kebutuhan sembilan bulan," kata Kepala Divre Perum Bulog Sulselbar Rito Angky Pratomo di Makassar, Selasa.

Dia mengatakan, untuk kebutuhan konsumsi masyarakat di dua provinsi ini tidak perlu khawatir, karena stok yang tersedia masih cukup aman dan kekurang stok setiap bulannya segera tertutupi pada musim panen dua atau tiga bulan berikutnya.

Untuk kebutuhan pengadaan, lanjut dia, hingga saat ini pihaknya masih terus menyerap produksi petani dari daerah yang masih panen. Sementara total pengadaan sejak Januari hingga awal Oktober 2010 mencapai 152 ribu ton.

Mengenai total volume pengadaan tersebut, diakui terjadi penurunan hampir 50 persen, sehingga target pengadaan 2010 sebanyak 450 ribu ton diprediksi tidak mampu terpenuhi.

"Pengadaan beras hingga akhir 2010 diperkirakan hanya mencapai 250 ribu ton," ujarnya.

Menurut dia, penurunan pengadaan itu dibanding realisasi pengadaan 2009 yang mencapai 432 ribu ton, karena dipengaruhi perubahan iklim yang turut mempengaruhi produksi petani dan berimplikasi pada penyerapan Bulog pada sentra produksi di Sulselbar.

Sebagai gambaran fluktuasi realisasi pengadaan beras sesuai data Bulog Sulselbar, pada 2007 realisasi pengadaan beras sebanyak 235 ribu ton, kemudian 2008 naik menjadi 464 ribu ton dan 2009 menurun menjadi 433 ribu ton.

Angky mengatakan, bercermin pada realisasi pengadaan beras 2007 dan tahun sebelumnya, kondisi pengadaan yang normal adalah 200 - 250 ribu ton per tahun.

"Hanya 2008 dan 2009 terjadi puncak pengadaan dua kali lipat dari kondisi normal. Hal itu disebabkan karena ditunjang cuaca yang cukup baik dan adanya pembukaan lahan persawahan baru," katanya.(T.S036/S016)

 

 


Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024