Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mulai mengkaji beberapa daerah yang masuk zona kuning dan hijau penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19) untuk membuka sekolah secara tata muka.

"Kita juga di provinsi sudah mengkaji, daerah-daerah yang kita anggap bisa (zona aman), sudah bisa diberikan secara bertahap (sekolah) tatap muka," ujar Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah kepada wartawan di Makassar, Selasa.

Menurut dia, hal terpenting ada kajian secara mendalam apakah memungkinkan sekolah mulai dibuka secara tatap muka dan terbatas serta sekolah yang dianggap sudah layak. Namun demikian, Nurdin menekankan bahwa harus dipastikan menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

Saat ditanyakan mengenai wilayah Toraja yang sudah membuka sekolah secara tatap muka mulai Senin 10 Agustus 2020, gubernur membenarkan bahwa kabupaten itu sudah masuk zona hijau COVID-19.

"Kita kan tahu Toraja, sampai saat ini masih green (hijau), pada hampir semua wilayahnya. Saat ini kan (pasien) semua terkonfirmasi positif dibawa ke Makassar. Saya kira itu bisa terjamin. Tapi tetap ditekankan protokol kesehatan," tegasnya.

Dari data tim konsultan Gugus Tugas COVID-19 Sulsel berdasar kajian epidemologi, surveilans dan kesiapan sistem layanan kesehatan untuk pemetaan interpretasi status zonasi daerah pada 24 kabupaten kota di Sulsel, zona hijau berada di Kabupaten Toraja, Toraja Utara, Barru, Bantaeng, Wajo dan Kota Palopo.

Selanjutnya, zona kuning berada di Kabupaten Kepulauan Selayar, Bone, Soppeng dan Kabupaten Luwu Utara. Untuk status zona oranye di Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Luwu, Jeneponto, Enrekang, Sidrap dan Kabupaten Sinjai.

Sementara status zona merah berada di Kota Makassar, Kota Pare-pare, Kabupaten Gowa, Maros, Bulukumba, Takalar dan Kabupaten Luwu Timur.

Mengenai masa kerja gugus tugas COVID-19 di Sulsel, mantan Bupati Bantaeng dua priode ini menyatakan masih diperpanjang, mengingat masih ada daerah yang berstatus zona merah dan oranye.

"Untuk perpanjangan saya sudah bikin SK-nya, tapi perpanjangan itu sifatnya fleksibel, masing-masing kepala daerah melihat kondisi masing-masing dengan memastikan bahwa daerah itu aman," kata Nurdin.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim menyampaikan bahwa sekolah yang bisa melaksanakan proses belajar mengajar secara tatap muka adalah yang berada di daerah zona kuning dan hijau dengan protokol kesehatan yang ketat.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024