Banda Aceh (ANTARA) - Gempa bumi dengan magnitudo 5,0 mengguncang wilayah Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh pada Kamis sekitar pukul 20.53 WIB dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Aceh Besar, Dhati Cipto Kuncoro mengatakan gempa bumi memiliki parameter magnitudo 5,0 dengan episenter gempabumi terletak pada koordinat 4.86 Lintang Utara dan 96.08 Bujur Timur.
"Atau tepatnya berlokasi di darat, pada jarak 26 kilometer Barat Daya Kabupaten Pidie Jaya pada kedalaman 10 kilometer," kata Djati.
Ia menjelaskan, setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal, akibat aktivitas sesar Sumatera pada segmen Aceh.
Dia mengatakan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa peristiwa gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan geser.
Akibatnya, masyarakat merasakan guncangan khususnya di wilayah Banda Aceh dan Pidie Jaya dengan skala intensitas III MMI. Kemudian juga di Nagan Raya, Bener Meriah, Aceh Jaya dengan skala intensitas II MMI.
"Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut. Gempa ini tidak berpotensi tsunami," ujar Djati.
Hasil pemantauan BMKG, setelah gempa tersebut bahwa belum terlihat aktivitas yang menunjukkan gempa susulan. Namun warga diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan informasi yang tidak dapat jelas kebenarannya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Jaya Okta Handipa mengatakan bahwa masyarakat setempat sangat merasakan getaran gempa bumi tersebut.
"Iya informasi saya dapat gempa magnitudo 5,0 dengan kedalaman sekitar 10 kilometer, jadi wajar kalau memang sangat terasa," kata Okta, saat dihubungi dari Banda Aceh.
Okta menyebutkan pihaknya belum mendapatkan laporan terkait warga yang terdampak. Tim Pusdalops BPBD Pidie Jaya sedang di lapangan untuk melakukan pemantauan kondisi di tengah masyarakat pascagempa.
"Saya belum dapa informasi ada terdampak atau tidak, sedang kita monitor di lapangan untuk mengumpulkan informasi," ujarnya.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Aceh Besar, Dhati Cipto Kuncoro mengatakan gempa bumi memiliki parameter magnitudo 5,0 dengan episenter gempabumi terletak pada koordinat 4.86 Lintang Utara dan 96.08 Bujur Timur.
"Atau tepatnya berlokasi di darat, pada jarak 26 kilometer Barat Daya Kabupaten Pidie Jaya pada kedalaman 10 kilometer," kata Djati.
Ia menjelaskan, setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal, akibat aktivitas sesar Sumatera pada segmen Aceh.
Dia mengatakan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa peristiwa gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan geser.
Akibatnya, masyarakat merasakan guncangan khususnya di wilayah Banda Aceh dan Pidie Jaya dengan skala intensitas III MMI. Kemudian juga di Nagan Raya, Bener Meriah, Aceh Jaya dengan skala intensitas II MMI.
"Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut. Gempa ini tidak berpotensi tsunami," ujar Djati.
Hasil pemantauan BMKG, setelah gempa tersebut bahwa belum terlihat aktivitas yang menunjukkan gempa susulan. Namun warga diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan informasi yang tidak dapat jelas kebenarannya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Jaya Okta Handipa mengatakan bahwa masyarakat setempat sangat merasakan getaran gempa bumi tersebut.
"Iya informasi saya dapat gempa magnitudo 5,0 dengan kedalaman sekitar 10 kilometer, jadi wajar kalau memang sangat terasa," kata Okta, saat dihubungi dari Banda Aceh.
Okta menyebutkan pihaknya belum mendapatkan laporan terkait warga yang terdampak. Tim Pusdalops BPBD Pidie Jaya sedang di lapangan untuk melakukan pemantauan kondisi di tengah masyarakat pascagempa.
"Saya belum dapa informasi ada terdampak atau tidak, sedang kita monitor di lapangan untuk mengumpulkan informasi," ujarnya.