Manado (ANTARA Sulsel) - Kerjasama kota kembar (Systers City) antara Manado, Sulawesi Utara (Sulut) dengan Davao (Filipina), harus dioptimalkan kembali guna mempererat kerjasama di berbagai bidang.

Konsul Jenderal (Konjen) RI untuk Filipina Lalu Malik Patarwana saat berkunjung ke Manado, Jumat, mengatakan, kerjasama Systers City sudah terjalin sejak tahun 1993 namun tidak ada kegiatan positif yang dilakukan kedua kota tersebut.

Padahal, dua kota beda negara tersebut ini memiliki potensi besar untuk mendukung pengembangan ekonomi di Asia Pasifik terutama kerjasama sektor jasa dan perdagangan.

Sektor perikanan masih menjadi unggulan dua kota itu, karena beberapa kota di Mindanao Selatan, yakni Davao, Suebe, Saranggani dan General Santos merupakan pasar potensial kegiatan ekspor hasil tangkapan perikanan.

Jarak antara Kota Manado dengan Davao sangat dekat dan potensial pengembangan kerjasama disemua bidang, tidak hanya pada sektor perikanan, jelasnya.

Patarwana juga mengharapkan pemerintah daerah mencari terobosan untuk membuka hubungan transportasi udara dengan menambah frekwensi penerbangan antara Manado-Davao.

Sebelumnya beberapa layanan penerbangan internasional Manado-Davao berjalan baik seperti Sriwijaya Airlines, Bouraq Airlines dan Lion Air, semuanya tidak beroperasi, kecuali Wings Air.

Bagaimana kalau pemerintah daerah mendukung pembukaan jalur Manado-Davao dengan memberikan subsidi kepada maskapai penerbangan, sehingga aktif melakukan kegiatan di dua negara itu.
(T.H013/R007)




Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024