Jakarta (ANTARA) - Keluarga pastikan Briptu Andry Budi Wibowo (29) bukan korban kejahatan begal sebab seluruh harta benda yang dibawa ditemukan utuh di lokasi kejadian Jalan Sapi Perah, Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis pagi.
"Bukan korban begal. Masih ada dompet, hp, dan motornya ditemukan sekitar beberapa meter dari lokasi kejadian," kata sepupu korban, Mega Putri Maharani (21) di rumah duka Jalan Pondok Ranggon RT09 RW04.
Korban ditemukan dengan kondisi bersimbah darah serta kaos dan celana yang robek di Jalan Sapi Perah, Pondok Ranggon, Cipayung.
Namun pihak keluarga belum memperoleh keterangan resmi dari instansi terkait perihal penyebab tewasnya Andry.
"Saya tidak tahu dia (korban) meninggalnya kenapa. Belum ada kabar dari mana-mana," katanya.
Jenazah korban ditemukan sekitar pukul 05.00 WIB oleh salah satu warga yang sedang melintas di lokasi kejadian.
Saat ditemukan korban mengenakan pakaian kaos hitam serta bercelana hitam dengan kondisi robek.
Posisi korban saat ditemukan telungkup dengan luka di bagian kaki serta punggung.
Dikatakan Mega korban meninggalkan rumah orang tuanya sekitar pukul 02.30 WIB dengan alasan menunggu pengiriman parsel.
"Katanya mau nemuin tukang gas nganter parsel. Pas jam 05.30 WIB dikasih tahu Pak RT dia meninggal," katanya.
Jenazah korban telah dievakuasi menuju Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diautopsi.
Penyebab tewasnya anggota Biro Provos Divpropam Polri hingga kini masih dalam penyelidikan intensif polisi.
"Bukan korban begal. Masih ada dompet, hp, dan motornya ditemukan sekitar beberapa meter dari lokasi kejadian," kata sepupu korban, Mega Putri Maharani (21) di rumah duka Jalan Pondok Ranggon RT09 RW04.
Korban ditemukan dengan kondisi bersimbah darah serta kaos dan celana yang robek di Jalan Sapi Perah, Pondok Ranggon, Cipayung.
Namun pihak keluarga belum memperoleh keterangan resmi dari instansi terkait perihal penyebab tewasnya Andry.
"Saya tidak tahu dia (korban) meninggalnya kenapa. Belum ada kabar dari mana-mana," katanya.
Jenazah korban ditemukan sekitar pukul 05.00 WIB oleh salah satu warga yang sedang melintas di lokasi kejadian.
Saat ditemukan korban mengenakan pakaian kaos hitam serta bercelana hitam dengan kondisi robek.
Posisi korban saat ditemukan telungkup dengan luka di bagian kaki serta punggung.
Dikatakan Mega korban meninggalkan rumah orang tuanya sekitar pukul 02.30 WIB dengan alasan menunggu pengiriman parsel.
"Katanya mau nemuin tukang gas nganter parsel. Pas jam 05.30 WIB dikasih tahu Pak RT dia meninggal," katanya.
Jenazah korban telah dievakuasi menuju Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diautopsi.
Penyebab tewasnya anggota Biro Provos Divpropam Polri hingga kini masih dalam penyelidikan intensif polisi.