Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan siap menjadi pusat pembibitan ikan tuna untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan Jepang.

Kepala Dinas Perikanan Pangkep Andi Farida dikonfirmasi dari Makassar, Kamis, mengakui untuk menjadi pusat budi daya memang membutuhkan anggaran yang cukup besar, namun tentu siap menjalankan amanah Pemprov Sulsel.

"Beberapa wilayah perairan di Pangkep menjadi jalur migrasi ikan tuna. Namun memang di Pangkep tidak banyak (nelayan) yang melakukan penangkapan, tapi kami siap jika diberikan amanah," ujarnya.

Beberapa daerah yang dianggap memiliki potensi diantaranya wilayah diantaranya desa Mattiro Matae, Mattiro Ujung dan Desa Mattiro Walie.

Ia menjelaskan, proses pembibitan ikan tuna memerlukan jangka waktu cukup lama. Begitupun dengan industrinya juga membutuhkan persiapan yang matang.

"Jika seperti itu (pusat pembibitan) maka larinya ke industri. Meski tidak mudah namun kami siap (jalankan)," ujarnya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan melalui Dinas Perikanan dan Kelautan menunjuk Kabupaten Pangkep dan Kepulauan Selayar sebagai pusat pembibitan ikan tuna terkait kerjasama dengan Pemerintah Prefektur Ehime Jepang.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sulsel Sulkaf S Latief mengatakan sudah melakukan survei bersama investor dan tim dari pusat riset kelautan Jakarta di Pangkep dan Selayar. Hasil survei atau datanya sudah dikirimkan ke Pemerintah Prefektur Ehime untuk ditindaklanjuti.

"Sudah kita kirim datanya ke pemerintah Provinsi Ehime, namun karena merebaknya pandemi COVID-19 ini, maka mereka tidak jadi datang, harusnya sudah tiba untuk melihat langsung kondisi yang kita rekomendasi. Jadi kita tunggu kedatangan untuk tinjau lapangan," ujarnya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024