Makassar (ANTARA) - Pelayanan Keluarga Berencana Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (KB MKJP) di Sulawesi Selatan jelang akhir September 2020 mencapai 8.794 akseptor (111 persen) dari target 7.923 akseptor.
Hal itu dikemukakan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulsel Hj Andi Ritamariani di Makassar, Jumat menjelang peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia yang jatuh pada tanggal 26 September.
Dia mengatakan, peluncuran bulan pelayanan KB MKJP itu sudah dilakukan pada 18 Agustus 2020 dan progres capaiannya hingga saat ini sangat menggembirakan.
Sebagai gambaran, dari dua jenis alat kontrasepsi pada pelayanan KB MKJP yakni implant KB atau susuk mencapai 7.108 akseptor dan IUD sebanyak 828 akseptor. Hal itu menunjukkan bahwa kesadaran dan upaya untuk mengatur jarak kehamilan dan jumlah anak sudah terbangun.
Terkait dengan pelayanan KB semasa pandemi COVID-19, diakui penuh tantangan. Kendati demikian, pihaknya bersama jajarannya terus mensosialisasikan pada masyarakat pentingnya menggunakan alat kontrasepsi untuk menjaga pertumbuhan penduduk yang seimbang.
"Kami tidak kendor untuk terus mengajak masyarakat yang sudah berkeluarga agar menggunakan alat kontrasepsi demi membentuk keluarga yang berkualitas dan menjaga pertumbuhan penduduk agar tetap berimbang," katanya.
Andi Rita mengatakan, tentunya itu melibatkan para pihak, termasuk penyuluh KB, kader-kader posyandu, petugas puskesmas dan kelompok PKK di lapangan.
Hal itu dinilai penting, karena keberhasilan program kerja di lapangan membutuhkan dukungan semua pihak.
Sementara menyambut peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia, lanjut dia, berbagai kegiatan telah dilakukan diantaranya melakukan bakti sosial dan mengikuti lomba Senam Sajojo serentak di 34 provinsi untuk tetap menjaga kebugaran di masa pandemi COVID-19.
Hal itu dikemukakan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulsel Hj Andi Ritamariani di Makassar, Jumat menjelang peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia yang jatuh pada tanggal 26 September.
Dia mengatakan, peluncuran bulan pelayanan KB MKJP itu sudah dilakukan pada 18 Agustus 2020 dan progres capaiannya hingga saat ini sangat menggembirakan.
Sebagai gambaran, dari dua jenis alat kontrasepsi pada pelayanan KB MKJP yakni implant KB atau susuk mencapai 7.108 akseptor dan IUD sebanyak 828 akseptor. Hal itu menunjukkan bahwa kesadaran dan upaya untuk mengatur jarak kehamilan dan jumlah anak sudah terbangun.
Terkait dengan pelayanan KB semasa pandemi COVID-19, diakui penuh tantangan. Kendati demikian, pihaknya bersama jajarannya terus mensosialisasikan pada masyarakat pentingnya menggunakan alat kontrasepsi untuk menjaga pertumbuhan penduduk yang seimbang.
"Kami tidak kendor untuk terus mengajak masyarakat yang sudah berkeluarga agar menggunakan alat kontrasepsi demi membentuk keluarga yang berkualitas dan menjaga pertumbuhan penduduk agar tetap berimbang," katanya.
Andi Rita mengatakan, tentunya itu melibatkan para pihak, termasuk penyuluh KB, kader-kader posyandu, petugas puskesmas dan kelompok PKK di lapangan.
Hal itu dinilai penting, karena keberhasilan program kerja di lapangan membutuhkan dukungan semua pihak.
Sementara menyambut peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia, lanjut dia, berbagai kegiatan telah dilakukan diantaranya melakukan bakti sosial dan mengikuti lomba Senam Sajojo serentak di 34 provinsi untuk tetap menjaga kebugaran di masa pandemi COVID-19.