Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantaeng mendorong pengembangan kopi lokal menjadi produk internasional melalui Bantaeng International Coffe Day sebagai salah satu agenda tahunan di daerah tersebut.

Kegiatan yang digelar di Sentra IKM Pengolahan Kopi di Banyorang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Kamis, sukses memperkenalkan potensi kopi yang ada di Bantaeng.

"Pemkab Bantaeng terus berupaya membangun pasar dan meningkatkan brand kopi asal Bantaeng. Melalui sentra pengolahan kopi, diharapkan kopi asal Bantaeng bisa menembus pasar internasional," harap Bupati Bantaeng, Ilham Azikin.

Ia menyampaikan pemerintah akan terus berupaya mendorong peningkatan produksi kopi dan membantu meningkatkan branding kopi Bantaeng.

Kata dia, saat ini ada banyak jenis brand kopi yang ada di Bantaeng. Oleh karena itu, dia menyarankan agar brand kopi ini menyatu menjadi kopi Bantaeng.

"Kami menyarankan agar brand ini disatukan menjadi kopi Bantaeng, tanpa melupakan jenis-jenis brand kopi lainnya yang sudah ada saat ini," ujarnya.

Pada kesempatan itu, DR Ilham juga turut berbincang santai dengan sejumlah penggiat dan penikmat kopi yang ada di Bantaeng.

Dia juga mengajak kepada semua pihak untuk senantiasa membantu meningkatkan branding kopi di Bantaeng. Bersamaan dengan itu, juga telah diinstruksikan kepada semua OPD dan jajaran Pemkab Bantaeng untuk menjamu tamu dengan kopi berlabel Bantaeng.

Diharapkan komitmen semua pihak untuk membantu meningkatkan branding ini. Salah satunya dengan memberi ruang dan tempat untuk produk kopi lokal Bantaeng. Pada tempat-tempat usaha, kafe dan mini market diharapkan ada produk kopi lokal Bantaeng yang dijual di sana.

"Kopi asal Bantaeng kita ini memiliki cita rasa yang baik. Bahkan tidak kalah dengan daerah lainnya," ujarnya.

Ilham Azikin sangat yakin potensi kopi Bantaeng bisa menyentuh pasar internasional jika semua pihak melakukan upaya memperkenalkan branding Kopi Bantaeng kepada semua orang yang datang.

Menurut dia, kopi Bantaeng ini bisa meningkatkan derajat hidup masyarakat. Apalagi
Kopi Bantaeng sudah dikenali banyak orang. Potensi kopi lokal Bantaeng diyakini bisa mengangkat derajat masyarakat Bantaeng.

"Harapan kita semua tentunya sama. Kita mau kopi menjadi salah satu yang bisa mengangkat derajat masyarakat Bantaeng," jelas dia.

Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin pada Bantaeng International Coffe Day di Banyorang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Kamis (1/10/2020). ANTARA Foto/HO-Humas Pemkab Bantaeng

Potensi Kopi Bantaeng

Potensi pengembangan Kopi Bantaeng dinilai cukup besar karen selain rasanya yang unik di banding daerah lain, luas lahan pertanian kopi di Bantaeng juga cukup banyak.

Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian Bantaeng, Arman Amran mengatakan saat ini Bantaeng memiliki potensi kopi sebesar 2.856 hektare kopi jenis robusta dan 956 hektare kopi jenis arabika.

Dari jumlah luas lahan itu, ada potensi sebesar 789 ton kopi robusta dan 364 ton kopi arabika setiap sekali masa panen. Saat ini, petani Bantaeng kebanyakan masih menjual biji kopi tanpa olahan. Sehingga, harganya relatif masih murah dibanding jika kopi sudah di olah.

"Potensi pendapatan petani kopi sekali panen di Bantaeng mencapai Rp20 juta per hektare. Tetapi itu, masih dalam bentuk biji kopi, belum diolah," ujar dia.

Dia mengatakan potensi ini masih bisa bertambah setelah Pemkab Bantaeng mulai mengaktifkan sentra pengolahan Kopi Banyorang. Sejumlah peralatan pengolahan kopi di tempat ini, akan dapat membantu mempercepat produksi kopi dari petani Bantaeng.

"Kita harapkan melalui sentra pengolahan kopi ini, pendapatan petani kopi juga bisa bertambah," katanya.

Libatkan milenial

Pemkab Bantaeng melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan tengah mendorong munculnya petani kopi milenial. Para petani ini adalah mereka yang terlatih mengembangkan pertanian kopi, memanen dan memproduksi kopi yang telah siap dipasarkan.

"Kelompok ini sudah mulai kami munculkan, tujuannya agar petani di Bantaeng bisa meningkatkan taraf hidup dengan mengubah pola pemasaran," ungkap Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian Bantaeng, Arman Amran.

Dinas Pertanian dan Perkebunan juga tengah mengembangkan jenis kopi Liberca Bantaeng. Rencananya, pengembangan ini akan dilaksanakan di kawasan Agrowisata hutan pinus Rombeng.

"Jadi kawasan ini juga akan menjadi pusat wisata kopi di Bantaeng," tambah dia.

Program ini akan mulai dilaksanakan tahun ini. Sejumlah benih kopi akan ditanam di kawasan itu. Selain untuk kawasan agrowisata, keberadaan kopi di tempat tersebut diharapkan dapat menekan penggundulan kawasan daerah resapan air kaki gunung.


Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024