Mamuju (ANTARA News) - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengembangkan agrobisnis pertanian dan peternakan di sejumlah pesantren untuk menggerakkan ekonomi dan sarana pelatihan agribisnis.  

Kepala Distanak Provinsi Sulbar, Ir Muhammad Abduh, di Mamuju, Jumat, mengatakan, pihaknya telah mengembangkan pertanian holtikulutura, tanaman pangan dan peternakan di sejumlah pesantren di Sulbar sejak tahun 2006 hingga tahun 2010.

"Program itu dilaksanakan melalui program lembaga mandiri dan mengakar masyarakat (LMMM) yang dicanangkan Pemerintah melalui Kementerian Pertanian di Provinsi Sulbar," katanya.

Ia menjelaskan, Program LMMM ini dilaksanakan secara berkelanjutan dan telah dirasakan dampaknya oleh sejumlah pengelola pesantren yang mendapatkan bantuan tersebut.

"Dengan membuka areal pertanian untuk agrobisnis, bisa membuat pesantren mandiri secara ekonomi, dengan mengandalkan hasil pertanian yang dimiliki," katanya.

Menurut dia, pada tahun 2010 ini Distanak Sulbar kembali memprogramkan LMMM dan memberikan bantuan anggaran untuk sejumlah pesantren di lima Kabupaten yang ada di Provinsi Sulbar, melalui APBN tahun 2010.

"Sebanyak lima pesantren di Sulbar kembali dibantu dengan program LMMM di tahun 2010 untuk pengembangan pertanian holtikultura, sekitar Rp200 sampai Rp500 juta," katanya.

Selain itu kata dia, bantuan untuk mengembangkan pertanian tanaman pangan dari program LMMM juga diberikan bagi tiga pesantren di Sulbar dengan bantuan yang juga besarnya sekitar Rp200 juta sampai Rp500 juta untuk setiap pesantren yang mendapatkan bantuan.

"Sementara untuk peternakan pesantren di Sulbar tidak mendapatkan bantuan di tahun 2010 ini namun sebelumnya telah mendapatkan bantuan sejak tahun 2006 hingga tahun 2009, sehingga pada tahun 2010 ini tidak mendapatkan bantuan," katanya. (T.KR-MFH/B013) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024