Makassar (ANTARA) - Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan terus fokus dalam mengembangkan budidaya bawang merah agar bisa memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat di daerah itu.

Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah berharap masyarakat Selayar, minimal dapat memenuhi kebutuhan bawang merah sendiri dan tidak terpengaruh kenaikan harga menjelang hari besar keagamaan.

"Saya takjub melihat kreativitas masyarakat di Desa Laiyolo ini yang mau menerima teknologi. Ini luar biasa, tinggal kita perluas wilayahnya. Insyaallah pemerintah provinsi hadir untuk mendukung," kata Nurdin Abdullah saat kunjungan kerja ke pusat penanaman dan budidaya bawang di Dusun Lebo, Desa Laiyolo, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Kamis.

Teknologi yang akan diterapkan menggunakan irigasi tetes teknologi ini sudah mulai di Takalar.

Gubernur yakin dan percaya wilayah Kabupaten Selayar dengan lahan masih terbuka luas, pertanian bawang akan berkembang. Selain itu, tanahnya masih subur.

"Saya kira satu hal, kita lihat tanah di Selayar ini masih sangat original, belum tersentuh zat-zat kimia, tentu kalau kita lihat tanahnya masih subur, pasti produktivitasnya juga akan naik," sebutnya.

Pemerintah juga telah mengajak petani ahli dan berpengalaman dalam penanaman bawang dari Brebes.

"Sekarang dengan inovasi masyarakat kolaborasi dengan pemerintah daerah mengajak saudara-saudara kita yang punya pengalaman pusat penanaman dan budidaya bawang merah di Dusun Lebo, Desa Laiyolo, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Kamis,(8/10).ANTARA/HO/Humas Pemprov Sulsedalam pengembangan bawang merah dari Brebes," ujarnya.
Pada kesempatan ini, ia juga mendengarkan permintaan petani, misalnya dihadirkan sumur darat.

Ia juga menyampaikan Pemprov-Pemda mengusulkan Selayar sebagai salah satu kawasan ekonomi khusus pariwisata. Sehingga pertanian bawang ini juga dapat terintergrasi menjadi wisata agronomi.

Pjs Bupati Selayar Asriyadi Sulaiman menyebutkan, untuk Kabupaten Kepulauan Selayar semua aspek pertanian akan menjadi bagian dari wisata.

Sehingga, kata dia, orang yang berkunjung ke Selayar tidak hanya mencari pantai. Tetapi juga kawasan pertanian yang terpadu ini, baik jeruk percontohan dan bawang merah di Selayar ini bisa dijadikan kawasan wisata.

"Ini akan menarik minat semakin banyak orang berkunjung ke Selayar, karena keberagaman objek yang bisa dilihat dan dipilih," tuturnya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Holtikurtura Selayar, Ismail, menjelaskan, sambutan petani pada program ini luar biasa. Apalagi akan dibuat penangkaran bawang merah.

Namun, menjelang puncak kemarau persoalan air harus diatasi. Maka dibutuhkan lobang penampungan air dapat mengairi satu hektare.

"Kami memperkirakan biayanya tidak lebih Rp 50 juta satu titik," jelasnya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024