Makassar (ANTARA News) - Ketua Mahkamah Konstitusi Prof DR Mahfud MD saat khotbah dalam shalat Idul Adha mengutip hasil studi almarhum Nurcholis Madjid dalam menggalang solidaritas tanpa ada perbedaan.

"Ada tiga pedoman hidup dari hasil studi Nurcholis untuk menggalang solidaritas tanpa membedakan suku, agama dan ras," kata Mahfud saat menyampaikan khotbah Idul Adha di Masjid Al Markaz, Makassar, Rabu.

Dia mengatakan, kunci pertama adalah kesatuan kenabian yang memandang semua agama itu diturunkan oleh Tuhan yang kemudian diberikan pada nabi tertentu sesuai zamannya.

Dalam pandangan tersebut semua agama dinilai baik, karena tidak ada satupun agama yang menyuruh membunuh atau berbuat kejahatan.

"Pedoman yang kedua, selalu mencari titik temu dan memperkecil perbedaan. Hal inilah yang akan menumbuhkan solidaritas sosial, keadilan dan terus berupaya memelihara kesimbangan ekosistem atau lingkungan," katanya.

Kemudian ketiga, lanjut dia, beragama secara lurus dan toleran terhadap penganut agama yang lain.

Dalam agama Islam selalu ditekankan memupuk ukhuwah Islamiah atau persaudaraan dengan siapa pun tanpa mengenal perbedaan suku, agama dan ras.

Berkaitan dengan hal tersebut, dia mengatakan, dalam memaknai dan mengambil semangat berkurban pada hari raya Idul Adha, hendaknya menumbuhkan solidaritas yang berkesinambungan untuk membantu orang yang dalam kesulitan, termasuk korban bencana.

"Semangat Idul Adha ini harus terus ditumbuhkan secara berkesinambungan, bukan pada saat Idul Adha saja," katanya.

Kehadiran Mahfud di Masjid Al Markaz didampingi mantan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla dan sejumlah pejabat Muspida Sulsel diantaranya Wakil Gubernur Sulsel H Agus Arifin Nu'mang dan Sekretaris Daerah Sulsel H Andi Muallim.

Seusai bertindak sebagai khatib pada hari raya Idul Adha di Masjid Al Markaz, Mahfud dalam kunjungannya ke Makassar juga bersilaturrahmi di rumah pribadi Jusuf Kalla dan rumah jabatan Gubernur Sulsel. (T.S036/A025)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024