Makassar (ANTARA) - Mata Garuda, sebagai organisasi yang menaungi ikatan alumni penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Indonesia, kini menyiapkan internet untuk mempermudah akses pendidikan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
"Kehadiran akses internet ini secara resmi dirilis oleh Mata Garuda bekerja sama denganGerakan 1001 Buku di Desa Maccini Baji Kabupaten Gowa sebagai "Desa Binaan Internet untuk Pendidikan," kata Founder Gerakan1001 Buku Al Adi Fitrah di Makassar, Sabtu.
Ia menyampaikan bahwa dalam masa-masa pandemi ini kita semua tidak berada dalam "perahu" yang sama.
Ia menganalogikan bahwa setiap orang punya tempat berbeda, seperti ada yang naik feri, kapal pesiar, ada yang hanya bisa berenang, bahkan ada yang tenggelam.
"Maksudnya, program ini diharapkan dapat berkontribusi membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama akses internet untuk belajar sebagai sebuah kebutuhan dalam melanjutkan proses belajar agar tetap aman dari penyebaran COVID-19 tanpa kelas tatap muka," katanya.
Program Internet untuk Pendidikan akan berlangsung hingga Bulan Desember 2020 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi.
Kata Adi, sapaan Al Adi Fitrah, setiap pelajar yang datang diwajibkan memakai masker. Mereka juga diatur dengan tata tertib untuk tetap menjaga jarak. Caranya dengan membagi shift/giliran, yaitu pagi dan sore serta adanya batasan kuota peserta setiap shift.
"Setelah program ini kita luncurkan, setiap hari pelajar boleh datang ke rumah yang telah disediakan untuk memanfaatkan wi-fi gratis yang disponsori oleh Mata Garuda LPDP," ujarnya
Bukan hanya itu, lanjut Adi, Gerakan 1001 Buku juga telah menyiapkan kurikulum materi yang berguna untuk pelajar. Misalnya pelajaran bahasa Inggris dan matematika dasar.
Rumah ini dibuka pada Senin-Jumat mulai pukul 09.00 pagi hingga sore hari. Lalu ada materi dari tim Gerakan 1001 buku setiap hari Selasa dan Kamis.
Ketua Mata Garuda Erbi Setiawan berharap program ini dapat membantu pelajar dalam pembelajaran daring selama masa pandemi.
"Kita harap apa yang telah dibangun dan dikolaborasikan ini dapat menjadi momentum awal untuk adik-adik pelajar bisa meningkatkan tingkat pendidikan," katanya.
Dukungan juga mengalir dari pemerintah setempat. Kepala Desa Maccini Baji, Syamsuddin Ju sangat menyambut baik program ini. Ia berharap pelajar di desanya dapat memanfaatkan program ini dengan baik.
"Kehadiran akses internet ini secara resmi dirilis oleh Mata Garuda bekerja sama denganGerakan 1001 Buku di Desa Maccini Baji Kabupaten Gowa sebagai "Desa Binaan Internet untuk Pendidikan," kata Founder Gerakan1001 Buku Al Adi Fitrah di Makassar, Sabtu.
Ia menyampaikan bahwa dalam masa-masa pandemi ini kita semua tidak berada dalam "perahu" yang sama.
Ia menganalogikan bahwa setiap orang punya tempat berbeda, seperti ada yang naik feri, kapal pesiar, ada yang hanya bisa berenang, bahkan ada yang tenggelam.
"Maksudnya, program ini diharapkan dapat berkontribusi membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama akses internet untuk belajar sebagai sebuah kebutuhan dalam melanjutkan proses belajar agar tetap aman dari penyebaran COVID-19 tanpa kelas tatap muka," katanya.
Program Internet untuk Pendidikan akan berlangsung hingga Bulan Desember 2020 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi.
Kata Adi, sapaan Al Adi Fitrah, setiap pelajar yang datang diwajibkan memakai masker. Mereka juga diatur dengan tata tertib untuk tetap menjaga jarak. Caranya dengan membagi shift/giliran, yaitu pagi dan sore serta adanya batasan kuota peserta setiap shift.
"Setelah program ini kita luncurkan, setiap hari pelajar boleh datang ke rumah yang telah disediakan untuk memanfaatkan wi-fi gratis yang disponsori oleh Mata Garuda LPDP," ujarnya
Bukan hanya itu, lanjut Adi, Gerakan 1001 Buku juga telah menyiapkan kurikulum materi yang berguna untuk pelajar. Misalnya pelajaran bahasa Inggris dan matematika dasar.
Rumah ini dibuka pada Senin-Jumat mulai pukul 09.00 pagi hingga sore hari. Lalu ada materi dari tim Gerakan 1001 buku setiap hari Selasa dan Kamis.
Ketua Mata Garuda Erbi Setiawan berharap program ini dapat membantu pelajar dalam pembelajaran daring selama masa pandemi.
"Kita harap apa yang telah dibangun dan dikolaborasikan ini dapat menjadi momentum awal untuk adik-adik pelajar bisa meningkatkan tingkat pendidikan," katanya.
Dukungan juga mengalir dari pemerintah setempat. Kepala Desa Maccini Baji, Syamsuddin Ju sangat menyambut baik program ini. Ia berharap pelajar di desanya dapat memanfaatkan program ini dengan baik.