Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan melalui Dinas Ketahanan Pangan menghadirkan Pojok Pangan Lokal dan Pasar Mitra Tani gratis ongkos kirim bagi para pembeli.
Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah mengatakan, hal tersebut merupakan inovasi yang dibutuhkan khususnya di tengah pandemi COVID-19 sekaligus upaya memberdayakan produk petani di daerah itu.
"Hari ini kita melihat inovasi dan kreasi Dinas Ketahanan Pangan, kita apresiasi karena ini yang kita butuhkan saat ini. Lahan banyak, tetapi kita masih sangat kurang memanfaatkan. Apalagi inovasi luar biasa Gojek yang bisa menjadi penghubung antara produsen dengan konsumen di masa pandemi ini," kata Nurdin Abdullah saat melaunching secara resmi outlet itu di Makassar, Selasa.
Apresiasi diberikan kepada Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, sebab tidak hanya bekerja di hulu, tetapi hilirisasi juga mulai bergerak.
Oleh karena harus dapat menjaga kontuinitas produksi, diperbesar bahkan hingga skala industri. Produk yang hadirkan juga dinilainya baik secara pengemasan dan juga kualitas produk.
"Kita bisa lihat packagingnya, saya juga sudah coba isinya tanpa pengawet, saya kira ini luar biasa. Saya harap tomat lokal dijaga, karena rasanya sangat beda dengan tomat apel," ujarnya.
Ia juga menawarkan agar Dinas Ketahanan pangan ikut mengelola dua rest area yang dimiliki pemerintah daerah. Produk UMKM dibuatkan etalase memenuhi kebutuhan sayur masyarakat.
Dinas Ketahanan Pangan menyebutkan, inovasi ini untuk pemenuhan pangan pokok masyarakat dan juga mendukung Program Pemprov dalam mensejahterakan masyarakat melalui hilirisasi komoditi andalan, khusus pangan.
Adapun produk dari Pojok Pangan ini berisi jenis pangan olahan dari kabupaten/kota serta dari UMKM yang diharapkan meningkatkan ekonomi di era pandemi.
Salah satu perusahaan yang menghadirkan produknya adalah PT East West Seed Cap Panah Merah, perusahaan produsen benih terpadu di Indonesia. Salah satunya jagung jenis pulut terbaru.
Jagung tersebut jenis Jantan F1, Rasanya F1 dan Kumala F1 yang merupakan produk petani Sulsel. Manfaatnya, cocok untuk diet, suplemen makanan, kesehatan mata, memperlancar pencernaan, menurunkan kolestrol dan mencegah anemia dan alzheimer. Sedangkan kandungan nutrisinya diantaranya anti oksidan, amylopectin, karbohidrat, kalori, protein, vitamin A dan C, zat besi dan potasium.
Di outlet Toko Tani Indonesia Center atau Pasar Mitra Tani juga dipasarkan Nenas Madu Bantaeng, produk bebas dari pestisida dan aman dari bahan kimia.
Produk ini dapat dipesan melalui aplikasi Gojek pada menu Go Shop atau Go Food, kemudian ketik Toko Tani Indonesia, memilih produk, masukkan alamat pengiriman, estimasi harga tertera, dan pesan.
"Lebih murah dari pasar, ini juga disambut baik oleh masyarakat. Apalagi ada kerja sama gratis ongkos kirim, tinggal lihat harganya di aplikasi. Tinggal ketik Pasar Mitra Tani," jelas pengelola Pasar Mitra Tani, Syahrir Kamaluddin.
Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah mengatakan, hal tersebut merupakan inovasi yang dibutuhkan khususnya di tengah pandemi COVID-19 sekaligus upaya memberdayakan produk petani di daerah itu.
"Hari ini kita melihat inovasi dan kreasi Dinas Ketahanan Pangan, kita apresiasi karena ini yang kita butuhkan saat ini. Lahan banyak, tetapi kita masih sangat kurang memanfaatkan. Apalagi inovasi luar biasa Gojek yang bisa menjadi penghubung antara produsen dengan konsumen di masa pandemi ini," kata Nurdin Abdullah saat melaunching secara resmi outlet itu di Makassar, Selasa.
Apresiasi diberikan kepada Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, sebab tidak hanya bekerja di hulu, tetapi hilirisasi juga mulai bergerak.
Oleh karena harus dapat menjaga kontuinitas produksi, diperbesar bahkan hingga skala industri. Produk yang hadirkan juga dinilainya baik secara pengemasan dan juga kualitas produk.
"Kita bisa lihat packagingnya, saya juga sudah coba isinya tanpa pengawet, saya kira ini luar biasa. Saya harap tomat lokal dijaga, karena rasanya sangat beda dengan tomat apel," ujarnya.
Ia juga menawarkan agar Dinas Ketahanan pangan ikut mengelola dua rest area yang dimiliki pemerintah daerah. Produk UMKM dibuatkan etalase memenuhi kebutuhan sayur masyarakat.
Dinas Ketahanan Pangan menyebutkan, inovasi ini untuk pemenuhan pangan pokok masyarakat dan juga mendukung Program Pemprov dalam mensejahterakan masyarakat melalui hilirisasi komoditi andalan, khusus pangan.
Adapun produk dari Pojok Pangan ini berisi jenis pangan olahan dari kabupaten/kota serta dari UMKM yang diharapkan meningkatkan ekonomi di era pandemi.
Salah satu perusahaan yang menghadirkan produknya adalah PT East West Seed Cap Panah Merah, perusahaan produsen benih terpadu di Indonesia. Salah satunya jagung jenis pulut terbaru.
Jagung tersebut jenis Jantan F1, Rasanya F1 dan Kumala F1 yang merupakan produk petani Sulsel. Manfaatnya, cocok untuk diet, suplemen makanan, kesehatan mata, memperlancar pencernaan, menurunkan kolestrol dan mencegah anemia dan alzheimer. Sedangkan kandungan nutrisinya diantaranya anti oksidan, amylopectin, karbohidrat, kalori, protein, vitamin A dan C, zat besi dan potasium.
Di outlet Toko Tani Indonesia Center atau Pasar Mitra Tani juga dipasarkan Nenas Madu Bantaeng, produk bebas dari pestisida dan aman dari bahan kimia.
Produk ini dapat dipesan melalui aplikasi Gojek pada menu Go Shop atau Go Food, kemudian ketik Toko Tani Indonesia, memilih produk, masukkan alamat pengiriman, estimasi harga tertera, dan pesan.
"Lebih murah dari pasar, ini juga disambut baik oleh masyarakat. Apalagi ada kerja sama gratis ongkos kirim, tinggal lihat harganya di aplikasi. Tinggal ketik Pasar Mitra Tani," jelas pengelola Pasar Mitra Tani, Syahrir Kamaluddin.