Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasangkayu Provinsi Sulawesi Barat kembali memperketat protokol kesehatan di sejumlah kawasan, terutama di rumah sakit untuk menekan penyebaran COVID-19 di daerah itu.

Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Pasangkayu Agus Ambo Djiwa, Sabtu mengatakan, pengetatan kembali protokol kesehatan di sejumlah tempat, menyusul kembali terjadi lonjakan kasus COVID-19 di daerah itu.

Peningkatan kasus COVID-19 di Kabupaten Pasangkayu tersebut lanjut Agus Ambo Djiwa , salah satunya disebabkan masih kurangnya kesadaran masyarakat.

Bahkan lanjut dia, sebagian masyarakat masih menganggap remeh virus mematikan itu.

"Terkadang, ada keluarga pasien yang positif COVID-19 di RSUD yang tidak mau mendengarkan imbauan. Mereka masih kontak langsung dengan yang bersangkutan. Dampaknya kasus positif kita semakin meningkat," ujarnya.

"Sehingga, kami berencana akan kembali memperketat penerapan protokol kesehatan di tempat-tempat umum, terutama di RSUD Pasangkayu. Rencananya, bakal disiagakan pos TNI/Polri dan Satpol PP di RSUD Pasangkayu," tegas Agus Ambo Djiwa yang juga sebagai Bupati Pasangkayu tersebut.

Ia juga meminta agar koordinasi antara jajaran satgas ke bawah, semakin di perkuat.

"Masing-masing harus paham dengan tugasnya sehingga ketika ada kasus terkonfirmasi, penanganannya bisa dilakukan dengan baik," ujar Agus Ambo Djiwa.

Sementara, Sekretaris Satgas COVID-19 Pasangkayu Firman menyatakan, tengah mempertimbangkan pengaktifan kembali posko perbatasan di utara dan selatan Pasangkayu.

Warga luar yang ingin memasuki Pasangkayu kata Firman, diwajibkan memiliki hasil tes cepat.

"Dinas Kesehatan harus proaktif melakukan pengawasan kepada pasien yang isolasi mandiri. Suplai logistik mereka harus diperhatikan dan harus disiapkan," kata FIrman yang juga menjabat sebagai Sekretaris Kabupaten Pasangkayu tersebut.

Berdasarkan data Diskominfo Pasangkayu, jumlah kasus terkonfirmasi hingga 22 Oktober 2020, yakni 50 kasus positif, sebanyak 20 orang menjalani isolasi mandiri, 29 diantaranya telah dinyatakan sembuh, dan satu orang meninggal dunia.

Pewarta : Amirullah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024