Makassar (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Din Syamsuddin mengatakan Presiden harus turun tangan untuk memelopori penegakan hukum.
"Dalam menegakkan hukum harus ada ledakan dahsyat atau 'Big Bang' yang dipelopori presiden untuk menyelesaikan persoalan bangsa," katanya di sela-sela pembukaan Muswil ke-38 Muhammadiyah Sulsel di Karebosi, Makassar, Kamis.
Menurut dia, hal itu perlu dilakukan Presiden menyusul munculnya berbagai kasus korupsi, termasuk kasus Gayus yang dinilai sangat mencoreng wajah penegak hukum di negeri ini.
Berkaitan dengan hal tersebut, dia mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku pemimpin tertinggi harus turun langsung menyelesaikan masalah bangsa.
"Termasuk menyelesaikan persoalan bencana alam yang terus beruntun, mulai tsunami di Aceh, gempa tektonik di Jawa Tengah, banjir bandang di Wasior, Papua Barat dan bencana gunung Merapi di Jawa Tengah," katanya.
Ia mengatakan pentingnya para pemangku amanah mulai dari pemimpin formal hingga informal yakni presiden hingga kepala desa turun menyelesaikan persoalan bangsa, karena di masyarakat yang terjadi bukan hanya "syirik" keyakinan dan akidah, tapi juga syirik sosial.
Syirik sosial itu seperti mementingkan materi dan uang, kemudian memicu munculnya kasus korupsi merajalela dengan satu contoh kasus Gayus yang berstatus tahanan, tetapi masih bebas melenggang menyaksikan turnamen internasional di Bali beberapa waktu lalu.
"Kasus Gayus ini menyedihkan, memalukan dan tidak ada kata lain kasusnya lebih baik diserahkan ke KPK, karena Presiden sudah pernah menyerahkan ke pihak kepolisian, namun toh kebobolan juga," ujarnya.
Mengenai pelaksanaan Muswil ke-38 Muhammadiyah Sulsel, Din Syamsuddin mengatakan, salah satu agendanya adalah memiliki pemimpin yang baru.
"Muswil Muhammadiyah itu biasa, siapa pun yang terpilih yang merupakan figur terbaik Muhammadiyah harus dapat menjalankan amanah dengan baik," ujarnya.
Muswil ke-38 Muhammadiyah Sulsel digelar 25 - 28 November 2010 di Makassar bersamaan dengan Muswil organisasi di bawah bendera Muhammadiyah, di antaranya Aisyiyah dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). (T.S036/E011)
"Dalam menegakkan hukum harus ada ledakan dahsyat atau 'Big Bang' yang dipelopori presiden untuk menyelesaikan persoalan bangsa," katanya di sela-sela pembukaan Muswil ke-38 Muhammadiyah Sulsel di Karebosi, Makassar, Kamis.
Menurut dia, hal itu perlu dilakukan Presiden menyusul munculnya berbagai kasus korupsi, termasuk kasus Gayus yang dinilai sangat mencoreng wajah penegak hukum di negeri ini.
Berkaitan dengan hal tersebut, dia mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku pemimpin tertinggi harus turun langsung menyelesaikan masalah bangsa.
"Termasuk menyelesaikan persoalan bencana alam yang terus beruntun, mulai tsunami di Aceh, gempa tektonik di Jawa Tengah, banjir bandang di Wasior, Papua Barat dan bencana gunung Merapi di Jawa Tengah," katanya.
Ia mengatakan pentingnya para pemangku amanah mulai dari pemimpin formal hingga informal yakni presiden hingga kepala desa turun menyelesaikan persoalan bangsa, karena di masyarakat yang terjadi bukan hanya "syirik" keyakinan dan akidah, tapi juga syirik sosial.
Syirik sosial itu seperti mementingkan materi dan uang, kemudian memicu munculnya kasus korupsi merajalela dengan satu contoh kasus Gayus yang berstatus tahanan, tetapi masih bebas melenggang menyaksikan turnamen internasional di Bali beberapa waktu lalu.
"Kasus Gayus ini menyedihkan, memalukan dan tidak ada kata lain kasusnya lebih baik diserahkan ke KPK, karena Presiden sudah pernah menyerahkan ke pihak kepolisian, namun toh kebobolan juga," ujarnya.
Mengenai pelaksanaan Muswil ke-38 Muhammadiyah Sulsel, Din Syamsuddin mengatakan, salah satu agendanya adalah memiliki pemimpin yang baru.
"Muswil Muhammadiyah itu biasa, siapa pun yang terpilih yang merupakan figur terbaik Muhammadiyah harus dapat menjalankan amanah dengan baik," ujarnya.
Muswil ke-38 Muhammadiyah Sulsel digelar 25 - 28 November 2010 di Makassar bersamaan dengan Muswil organisasi di bawah bendera Muhammadiyah, di antaranya Aisyiyah dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). (T.S036/E011)