Makassar (ANTARA) - Peringatan dan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kabupaten Maros dan Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan dimeriahkan dengan telur hias yang telah menjadi tradisi turun-temurun.

"Peringatan Maulid Nabi ini diawali dengan doa dan dzikir bersama, setelah itu pihak panitia masjid membagi-bagikan makanan dan telur hias kepada para masyarakat setempat," kata Panitia Maulid di Masjid Nuruttaqwa Suardi di Kabupaten Maros, Kamis.

Menurut dia, setiap warga yang memiliki kemampuan dari segi ekonomi yang berada di sekitar masjid, membuat aneka makanan yang melengkapi nasi dan beras ketan olahan yang kemudian dimasukkan di ember atau baskom.

Sebagian juga ada yang melengkapi dengan aneka jajanan di atas baskom dan ember yang sudah dihiasi dengan kertas warna-warni. Setelah semuanya lengkap dan sudah menyerupai parsel, lalu dibawa ke masjid untuk dikumpulkan oleh pihak panitia maulid.

Hal itu dibenarkan salah seorang warga Kelurahan Allepolea Kecamatan Lau Kabupaten Maros Muliati.

Menurut dia, sedikitnya dibutuhkan dana sekitar Rp500 ribu hingga Rp1 juta untuk memeriahkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menggembirakan para anak-anak yang akan berburu telur dan jajanan.

Sementara itu, tokoh agama dan masyarakat Ustadz H Rahman dalam tausyiahnya mengatakan, peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW untuk berbagi kegembiraan dengan sesama dengan memupuk solidaritas sosial.

"Kondisi ini, sangat tepat di era pandemi COVID-19 untuk berbagi dengan sesama. Yang mampu memberikan makanan yang lezat atau spesial kepada tetangganya yang kurang mampu," ujarnya.

Dengan demikian, perayaan Maulid Nabi Muhammad ala masyarakat Bugis Makassar ini harus dimaknai positif yang menunjukkan kemauan berbagi dengan sesama sebagai wujud kegembiraan di hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Suasana peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang turut dimeriahkan dengan telur hias yang akan dibagikan pada warga di sekitar Masjid Nuruttaqwa di Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Sulsel, Kamis (29/10/2020). ANTARA Foto/ Suriani Mappong

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024