Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) RI menyiapkan pagu alokasi anggaran untuk bantuan sosial (bansos) 2021 bagi masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19 sebesar Rp87 triliun.
"Alokasi anggaran tersebut nantinya diperuntukkan bagi tiga program yakni Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Bantuan Sosial Tunai (BST)," kata Menteri Sosial RI Juliari P Batubara saat konferensi pers secara daring terkait RTM evaluasi pelaksanaan bansos kuartal I-III, progres kuartal IV tahun 2020 dan rencana penyaluran bansos 2021 yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan per hari ini pagu alokasi anggaran untuk bansos di Kemensos berkisar Rp86 triliun hingga Rp87 triliun. Namun, jumlah tersebut sewaktu-waktu bisa saja berubah
"kita tidak tau apakah pagu alokasi ini diubah lagi atau tidak," katanya.
Namun, pada dasarnya untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19, semua kementerian dan lembaga melakukan realokasi anggaran.
Terkait penyaluran bansos, Ari sapaan akrab Mensos mengatakan selama dua bulan terakhir belum ada kendala yang signifikan akibat cuaca buruk di sejumlah daerah.
Untuk penyaluran secara fisik seperti bansos beras bagi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) juga telah selesai. Sedangkan yang masih berjalan saat ini semuanya nontunai, ujarnya.
"Jadi kelihatannya tidak terlalu terpengaruh oleh cuaca," ujar politisi PDI-P tersebut.
Senada dengan itu, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan untuk bansos sebenarnya banyak saluran kepada masyarakat yang terdampak COVID-19.
"Meskipun demikian, yang menjadi tulang punggung dari bansos ini tetap di Kementerian Sosial kemudian didampingi Kementerian Desa," ujar dia.
Sebagai contoh, ujar eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) akan turun langsung menyokong Kemensos apabila dana di kementerian tersebut telah habis.
"Alokasi anggaran tersebut nantinya diperuntukkan bagi tiga program yakni Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Bantuan Sosial Tunai (BST)," kata Menteri Sosial RI Juliari P Batubara saat konferensi pers secara daring terkait RTM evaluasi pelaksanaan bansos kuartal I-III, progres kuartal IV tahun 2020 dan rencana penyaluran bansos 2021 yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan per hari ini pagu alokasi anggaran untuk bansos di Kemensos berkisar Rp86 triliun hingga Rp87 triliun. Namun, jumlah tersebut sewaktu-waktu bisa saja berubah
"kita tidak tau apakah pagu alokasi ini diubah lagi atau tidak," katanya.
Namun, pada dasarnya untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19, semua kementerian dan lembaga melakukan realokasi anggaran.
Terkait penyaluran bansos, Ari sapaan akrab Mensos mengatakan selama dua bulan terakhir belum ada kendala yang signifikan akibat cuaca buruk di sejumlah daerah.
Untuk penyaluran secara fisik seperti bansos beras bagi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) juga telah selesai. Sedangkan yang masih berjalan saat ini semuanya nontunai, ujarnya.
"Jadi kelihatannya tidak terlalu terpengaruh oleh cuaca," ujar politisi PDI-P tersebut.
Senada dengan itu, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan untuk bansos sebenarnya banyak saluran kepada masyarakat yang terdampak COVID-19.
"Meskipun demikian, yang menjadi tulang punggung dari bansos ini tetap di Kementerian Sosial kemudian didampingi Kementerian Desa," ujar dia.
Sebagai contoh, ujar eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) akan turun langsung menyokong Kemensos apabila dana di kementerian tersebut telah habis.