Mamuju (ANTARA) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) berencana membangun "mini refinery" atau kilang mini bahan bakar minyak (BBM) yang diperuntukkan bagi nelayan di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat.

"Dewan Pimpinan Pusat (DPP) ANSI berencana membangun kilang mini BBM di Mamuju," kata Ketua DPD HNSI Sulbar Ali Baal Masdar, di Mamuju, Jumat.

Pemerintah Provinsi Sulbar lanjut Ali Baal Masdar, menyambut baik rencana tersebut.

Menurutnya, mini refinery BBM bagi nelayan sangat dibutuhkan di Sulbar.

"Kami menyambut baik rencana itu, karena kilang mini sangat dibutuhkan masyarakat, khususnya nelayan di Sulbar," ucap Ali Baal Masdar, yang juga sebagai Gubernur Sulbar.

Namun, ia menyarankan sebelum proyek tersebut dilaksanakan terlebih dahulu perlu dilakukan survei, untuk mengetahui berapa jumlah barel BBM yang dibutuhkan oleh nelayan di Sulbar, sehingga benar-benar bisa mencukupi.

"Perlu kita survei dulu berapa barel BBM yang dibutuhkan, jangan sampai tidak cukup untuk nelayan di Sulbar," kata Ali Baal Masdar.

Sebelumnya, pada rapat koordinasi DPD HNSI Sulbar dengan DPP HNSI, yang digelar secara virtual di ruang oval lantai 3 Kantor Gubernur Sulbar, Ketua DPP HNSI Yusuf Solihin menyampaikan, untuk pembangunan kilang mini itu membutuhkan lahan seluas lima hektare.

Proyek pembangunan mini refinery BBM kata dia, merupakan salah satu program dari Induk Koperasi Nelayan Indonesia (Inkoneli) 2021-2022 yang dibentuk oleh DPP HNSI, yang bertujuan mempermudah para nelayan memperoleh BBM.

Kilang yang akan dibangun tersebut lanjutnya, akan mengambil sebanyak 10 ribu barel BBM per hari, sehingga hasil solarnya sebanyak 25 persen dan selebihnya untuk pertamax, minyak tanah, LPG dan lainnya.

"Kalau 10 ribu barel per hari, maka hasil untuk solarnya itu sebanyak 25 persen atau 140 ribu kilo liter pertahun," kata Yusuf Solihin.

Proyek yang sama juga kata Yusuf Solihin akan dibangun di sejumlah daerah lain, seperti Bitung, Banggai, Lombok, Maumere, Tidore, Tual, Sorong, Meruke, Biak dan Manokwari.

"Mini refinery BBM dibangun di daerah-daerah ini, karena jauh dari depot-depot pertamina dan di Indonesia Timur kalau tidak salah, hanya ada di Makassar dan Sorong," terang Yusuf Solihin.

Pewarta : Amirullah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024