Mamuju (ANTARA News) - Pembangunan proyek revitalisasi Pantai Manakarra, Mamuju, Sulawesi Barat, yang menghabiskan anggaran sebesar Rp19,7 miliar ditargetkan tuntas akhir Desember 2010.
Direktur Utama PT Karya Manda Putra, Basri Djafri di Mamuju, Sabtu, mengatakan, pelaksanaan pembangunan revitalisasi Pantai Manakarra yang sementara dikerjakannya akan bisa tuntas sesuai dengan kontrak kerja yakni hingga akhir Desember 2010.
"Proses pekerjaan pembangunan revitalisasi Pantai Manakarra terkendala cuaca akibat curah hujan cukup tinggi. Namun begitu, kami tetap yakin bisa tuntaskan sesuai dengan target yang telah ditentukan," katanya.
Menurutnya, untuk mempercepat pembangunan proyek tersebut, pihaknya menurunkan sedikinya 50 tenaga kerja lokal dan mengerahkan 13 kendaraan alat berat serta 30 kendaraan truk pengangkut timbunan.
"Kita berharap kondisi cuaca bisa membaik sehingga pekerjaan ini tidak terhambat untuk merampungkan hingga akhir tahun ini," ucapnya.
Dia menjelaskan, revitalisasi pantai ini memiliki tiga tahap pekerjaan yakni penimbunan, pembuatan tanggul dan pembuatan drainase.
Basri mengemukakan, pihaknya minta maaf jika selama pekerjaan berlangsung telah mengganggu aktivitas para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang harus tergusur.
Namun demikian, kata dia, dampak pembangunan revitalisasi pantai ini akan memberikan dampak positif bagi PKL yang memanfaatkan kawasan pantai tersebut.
"Pantai ini akan ditata seindah mungkin sehingga para PKL pun bisa lebih nyaman dalam menjajakkan dagangnnya," ujarnya. (T.KR-ACO/F003)
Direktur Utama PT Karya Manda Putra, Basri Djafri di Mamuju, Sabtu, mengatakan, pelaksanaan pembangunan revitalisasi Pantai Manakarra yang sementara dikerjakannya akan bisa tuntas sesuai dengan kontrak kerja yakni hingga akhir Desember 2010.
"Proses pekerjaan pembangunan revitalisasi Pantai Manakarra terkendala cuaca akibat curah hujan cukup tinggi. Namun begitu, kami tetap yakin bisa tuntaskan sesuai dengan target yang telah ditentukan," katanya.
Menurutnya, untuk mempercepat pembangunan proyek tersebut, pihaknya menurunkan sedikinya 50 tenaga kerja lokal dan mengerahkan 13 kendaraan alat berat serta 30 kendaraan truk pengangkut timbunan.
"Kita berharap kondisi cuaca bisa membaik sehingga pekerjaan ini tidak terhambat untuk merampungkan hingga akhir tahun ini," ucapnya.
Dia menjelaskan, revitalisasi pantai ini memiliki tiga tahap pekerjaan yakni penimbunan, pembuatan tanggul dan pembuatan drainase.
Basri mengemukakan, pihaknya minta maaf jika selama pekerjaan berlangsung telah mengganggu aktivitas para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang harus tergusur.
Namun demikian, kata dia, dampak pembangunan revitalisasi pantai ini akan memberikan dampak positif bagi PKL yang memanfaatkan kawasan pantai tersebut.
"Pantai ini akan ditata seindah mungkin sehingga para PKL pun bisa lebih nyaman dalam menjajakkan dagangnnya," ujarnya. (T.KR-ACO/F003)