Mamuju (ANTARA) - KPU Provinsi Sulawesi Barat menggelar acara simulasi pemungutan dan penghitungan Suara jelang pilkada serentak yang akan digelar pada empat Kabupaten di Sulbar 2020.
"Simulasi pemungutan suara digelar sebagai kegiatan uji coba penyelenggaraan pemilihan yang melibatkan pemilih dan penyelenggara empat kabupaten di Sulbar," kata koordinator divisi teknis penyelenggara pilkada KPU Provinsi Sulbar, Said Usman Umar, di Mamuju, Rabu.
Ia mengatakan, simulasi pemungutan suara melibatkan lembaga adhoc ditingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan kelompok panitia pemungutan suara (KPPS).
Menurut dia, simulasi yang disebar di empat TPS menggunakan data pemilih yang tercantum dalam daftar pemilih tetap (DPT) secara rill.
"Dalam simulasi juga dilaksanakan dalam distribusi formulir pemberitahuan (C.6-KWK), dan pembuatan tempat pemungutan suara (TPS) oleh petugas KPPS yang akan bertugas pada 9 Desember mendatang," katanya.
Ia menyampaikan, proses simulasi tersebut juga menjalankan protokol kesehatan.
"Dam simulasi tersebut dilaksanakan sterilisasi TPS, kemudian bila pemilih yang datang ke TPS tidak menggunakan masker maka akan langsung diberikan masker yang telah disiapkan di TPS," katanya.
Ia mengatakan, di TPS pada pilkada nanti disiapkan petugas ketertiban yang akan ikut membantu menertibkan pemilih agar mematuhi protokol kesehatan sebelum memasuki TPS.
"Bagi TPS yang bermasalah, misalnya ada pemilih yang datang tanpa membawa KTP elektronik ditolak KPPS. selain itu disiapkan petugas medis di TPS," ujarnya.
Ia mengatakan, simulasi pilkada yang digelar untuk menguji petugas KPPS berjalan sukses dan lancar.
"Simulasi pemungutan suara digelar sebagai kegiatan uji coba penyelenggaraan pemilihan yang melibatkan pemilih dan penyelenggara empat kabupaten di Sulbar," kata koordinator divisi teknis penyelenggara pilkada KPU Provinsi Sulbar, Said Usman Umar, di Mamuju, Rabu.
Ia mengatakan, simulasi pemungutan suara melibatkan lembaga adhoc ditingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan kelompok panitia pemungutan suara (KPPS).
Menurut dia, simulasi yang disebar di empat TPS menggunakan data pemilih yang tercantum dalam daftar pemilih tetap (DPT) secara rill.
"Dalam simulasi juga dilaksanakan dalam distribusi formulir pemberitahuan (C.6-KWK), dan pembuatan tempat pemungutan suara (TPS) oleh petugas KPPS yang akan bertugas pada 9 Desember mendatang," katanya.
Ia menyampaikan, proses simulasi tersebut juga menjalankan protokol kesehatan.
"Dam simulasi tersebut dilaksanakan sterilisasi TPS, kemudian bila pemilih yang datang ke TPS tidak menggunakan masker maka akan langsung diberikan masker yang telah disiapkan di TPS," katanya.
Ia mengatakan, di TPS pada pilkada nanti disiapkan petugas ketertiban yang akan ikut membantu menertibkan pemilih agar mematuhi protokol kesehatan sebelum memasuki TPS.
"Bagi TPS yang bermasalah, misalnya ada pemilih yang datang tanpa membawa KTP elektronik ditolak KPPS. selain itu disiapkan petugas medis di TPS," ujarnya.
Ia mengatakan, simulasi pilkada yang digelar untuk menguji petugas KPPS berjalan sukses dan lancar.