Makassar (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Makassar telah merampungkan rapid test kepada 2.700 petugas yang akan bertugas mengawal pesta demokrasi yang dilaksanakan serentak pada 9 Desember 2020.

"Dari 2.700 petugas yang menjalani rapid test, ada sejumlah petugas yang dinyatakan reaktif, namun usai dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan test swab menunjukan hasil negatif," kata Ketua Bawaslu Makassar Nursari di Makassar, Jumat.

Dia mengatakan, pelaksanaan rapid test ini bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran virus COVID-19 pada saat pesta demokrasi itu digelar, jadi semua harus steril," katanya.

Mengenai hasil pemeriksaan tes swab, maka Nursari menerangkan, membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan rapid tes. Sementara jika ada petugas yang dinyatakan positif usai swab tidak akan dilibatkan dalam tugas-tugas pengawasan pemilu 2020.

“Ya kami sudah menyiapkan personil cadangan, untuk mengantisipasi adanya petugas yang terkena COVID-19,” lanjutnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, pihak Bawaslu telah menyiapkan asupan vitamin dan alat pelindung diri kepada seluruh petugas agar tidak mudah terinveksi virus asal wuhan di China ini.

“Yang jelas semua petugas diberikan support vitamin, termasuk membagikan APD, seperti masker maupun sarung tangan,” ujarnya .

Dengan demikian dengan mengikuti protokol kesehatan COVID-19, diyakini para petugas di bawah jajaran Bawaslu Makassar. akan terhindar dari virus COVID-19.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024