Makassar (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mulai mendistribusikan alat pelindung diri (APD) ke 2.394 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 15 kecamatan sebagai bagian dari persiapan menghadapi hari pemilihan Pilkada Makassar, 9 Desember 2020, di tengah pandemi COVID-19.

"Kami prioritaskan dahulu kelengkapan APD untuk didistribusikan di semua TPS bersama logistik terkait lainnya," kata Ketua KPU Kota Makassar Faridl Wajdi saat dikonfirmasi, Sabtu.

Mengenai mekanisme penyaluran logistik, termasuk kelengkapan APD, dia mengatakan bahwa pihaknya telah melaksanakan sejak kemarin, Jumat (4/12).

Sejauh ini, kata dia, jumlah logistik telah didistribusikan ke Kecamatan Panakukang, Biringkanaya, Ujungpandang, Bontoala, Tamalanrea, Mariso, Ujungtanah, dan Tamalate. Selanjutnya, untuk kecamatan lain, pihaknya optimistis dapat dirampungkan hingga Minggu (6/12).

Selain APD, logistik yang didistribusikan, seperti kotak suara, bilik suara, hingga formulir undangan pemilih dan formulir lainnya yang berkaitan dengan hasil penghitungan suara, sudah berjalan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

"Kami utamakan dahulu kelengkapan APD, baik bagi petugas di TPS maupun pemilih setelah mencoblos. APD kami anggap sebagai salah satu hal paling dasar agar pelaksanaan pilkada di Makassar berjalan aman pada masa pandemi ini," kata mantan badan pekerja LBH Makassar itu.

Kelengkapan APD yang dimaksud bagi pemilih, lanjut dia, seperti cairan pencuci tangan dan tisu steril, telah disiapkan di TPS masing-masing.

KPU juga mengantisipasi pemilih yang tidak mengenakan masker saat masuk ke TPS.

"Kalaupun ada pemilih yang tidak mengenakan masker, kami telah antisipasi dengan menyiapkannya di TPS. Disediakan tiga dus masker, termasuk sarung tangannya, ini sebagai langkah alternatif saja," kata Faridl.

Tidak hanya itu, dia menegaskan bahwa seluruh TPS wajib menjalankan protokol kesehatan COVID-19 sesuai dengan aturan yang ada. Begitu pula pemilih mengenakan masker dan sarung tangan demi menekan penularan virus yang sudah mewabah di sejumlah wilayah dan negara lain.

Mengenai wilayah mana yang menjadi prioritas distribusi logistik, Farid mengatakan bahwa tidak ada daerah yang prioritas. Hanya saja, wilayah kepulauan tentu lebih dipercepat seperti di pulau-pulau yang masuk dalam Kecamatan Sanggkarrang dan daerah perbatasan di kepulauan.

"Untuk teknis distribusi logistik kami sudah hitung-hitung bisa selesai tepat waktu. Saat ini kami rasa masih bisa dikendalikan dan diharapkan sesuai dengan target yang ditentukan sebelum masa pencoblosan," kata anggota badan pekerja lembaga anti korupsi ACC Sulawesi itu.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024