Makassar (ANTARA) - Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Jeneberang-Saddang bekerjasama dengan Ikatan Alumni SMA Negeri I (SOSBOFI) Makassar angkatan 89 menghijaukan pesisir Lantebung Makassar.

Pemilihan lokasi Lantebung di Kelurahan Bira karena merupakan salah satu destinasi ekowisata alternatif di Kota Makassar serta memegang fungsi strategis sebagai ‘Benteng terakhir greenbelt’ Kota Makassar.

“Pemilihan lokasi ini dianggap strategis karena pesisir Lantebung merupakan wilayah Kota Makassar yang berfungsi sebagai benteng penahan abrasi dan gelombang ekstrem, karena keberadaan ekosistem mangrove,” kata Kepala Seksi Evaluasi BPDSAHL Jeneberang-Saddang Abdul Aziz di Makassar, Sulsel, Rabu.

“Kegiatan ini sangat penting untuk perlindungan pesisir dan pelestarian mangrove di Makassar, salah satu bagian dari tugas kami di BPDAS,” sambung Azis.

Anggota SOSBOFI Hasbullah di Makassar,  mengatakan kegiatan penanaman mangrove ini sebagai tanggung jawab sosial dan lingkungan keluarga besar Smansa 89.

Adapun jumlah bibit mangrove yang disiapkan sebanyak 1.500 batang dan telah ditanam dengan menggunakan model ‘hati atau love’ lengkap dengan papan penanda GoGoSS89 SOSBOFI.

“Terima kasih kepada Pak Saraba, terkhusus Tim BPDASHL Jeneberang-Saddang yang telah mendukung aksi tanam mangrove di pesisir Lantebung ini,” ucapnya.

Ketua kelompok konservasi Lantebung Saraba, yang juga peraih penghargaan Kalpataru untuk kategori penyelamat lingkungan mengapresiasi kegiatan tersebut.

Saraba menyebut mangrove dapat menjaga keselamatan pesisir Lantebung. Dia memuji SOSBOFI dan BPDASHL karena telah menanam tanaman multiguna atau Multipurposes Tree Species (MPTS) untuk wilayah dataran rendah termasuk di areal Ekowisata Mangrove Lantebung.

“Kami akan siap menjaganya, apalagi sudah ada plang penandanya,” katanya.

“Saat ini kami ada sepuluh orang anggota kelompok yang ikut terlibat pada kegiatan ini,” jelas Saraba, penerima Kalpataru pada tanggal 21 Desember 2020 untuk kategori penyelamat lingkungan.

Kepala BPDASHL Jeneberang-Saddang M Tahir Pallawa mengatakan tahun ini pihaknya menyediakan sekurangnya 2 juta bibit pohon gratis untuk dapat ditanam oleh warga atau siapapun yang ingin menghijaukan lahannya.

“Bibit pohon tersebut gratis dan dapat diperoleh pada pusat persemaian yang ada Kabupaten Gowa, Bone, Maros dan Tana Toraja. Sekali lagi, bibitnya gratis,” katanya.

BPDASHL Jeneberang Saddang adalah satu UPT Direktorat Jenderal Pengendalian DAS Dan Hutan Lindung Kemen-LHK yang beroperasi di Provinsi Sulawesi Selatan. Terdapat sekurangnya 4,4 juta hektar kawasan di Sulawesi Selatan yang menjadi wilayah kerjanya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024