Mamuju (ANTARA News) - Seorang pengusaha jasa kontruksi, Karman, warga Bayor-Bayor asal Desa Bambu, Kecamatan Mamuju, nekad melakukan aksinya dengan cara membacok korban, Nabhan, ketua panitia lelang tender proyek pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Barat, karena merasa dirugikan dalam proses tender proyek senilai Rp4 milyar lebih.
Peristiwa pembacokan ini terjadi di jalan Jenderal Sudirman, Mamuju, sekitar 50 meter dari rumah jabatan gubernur Sulbar, Selasa, siang sekitar pukul 10.30 wita, saat korban hendak menuju kantor dinas PU untuk melaksanakan tugasnya sebagai abdi negara.
Usai pelaku membacok korban dengan menggunakan sebilah parang panjang, dirinya (pelaku.red) menyerahkan diri ke Polsek Mamuju lalu kemudian dibawa ke Polres Mamuju untuk menjalani pemeriksaan atas perbuatannya yang telah melukai tubuh korban dengan jumlah sedikitnya 10 luka mengagah yang diderita korban.
Kabag Reskrim Polres Mamuju, AKP Erwin mengatakan, pihaknya tidak kesulitan untuk menangkap tersangka karena langsung menyerahkan diri ke polsek Mamuju.
"Pelaku dibawa ke Polres Mamuju untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk mendalami peristiwa pembacokan ini," katanya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata dia, pelaku nekad menghabisi korban karena kesal dinilai ada kecurangan dalam proses tender yang dimenangkan salah satu perusahaan yang diketahui sebagai pemenang keenam.
"Ini masih pengakuan tersangka. Namun, kami akan terus mendalami apa motivasi yang sesungguhnya atas kejadian tersebut," ungkapnya.
Karenanya kata dia, pihaknya akan kembali memanggil beberapa saksi untuk menguatkan hasil pemeriksaan itu sendiri, sebab, bukan tidak mungkin ada oknum lain yang terlibat atas perencanaan pembacokan itu.
Erwin menjelaskan, saat ini korban pembacokan itu mengalami kondisi yang sangat kritis dan sedang menjalani perawatan secara medis di Rumah sakit umum Daerah (RSUD) Mamuju.
Terpisah, Musdar, salah seorang keluarga korban yang ditemui di RSUD Mamuju, mengatakan, kondisi korban sangat kritis setelah ditebas parang panjang secara berulang-ulang oleh pelaku.
"Kondisinya sangat kritis atas luka robek yang dideritanya. Lukanya sangat serius bahkan hingga kini korban belum sadarkan diri," tuturnya.
Ia menerangkan, sebelum kejadian korban sering didatangi para pengusaha setelah dilakukan penetapan proyek sekitar dua pekan lalu.
"Memang akhir-akhir ini banyak pengusaha yang merasa kecewa atas penetapan pemenang proyek itu datang ke rumah dalam jumlah lebih 10 orang. Bahkan, kedatangan para pengusaha itu terkadang membentak korban karena tidak puas hasil penetapan proyek ini," tuturnya.
Ia menambahkan, selain didatangi para pengusaha tersebut, korban pun banyak yang melakukan teror melalui telpon dengan nada ancaman. (T.KR-ACO/A020)
Peristiwa pembacokan ini terjadi di jalan Jenderal Sudirman, Mamuju, sekitar 50 meter dari rumah jabatan gubernur Sulbar, Selasa, siang sekitar pukul 10.30 wita, saat korban hendak menuju kantor dinas PU untuk melaksanakan tugasnya sebagai abdi negara.
Usai pelaku membacok korban dengan menggunakan sebilah parang panjang, dirinya (pelaku.red) menyerahkan diri ke Polsek Mamuju lalu kemudian dibawa ke Polres Mamuju untuk menjalani pemeriksaan atas perbuatannya yang telah melukai tubuh korban dengan jumlah sedikitnya 10 luka mengagah yang diderita korban.
Kabag Reskrim Polres Mamuju, AKP Erwin mengatakan, pihaknya tidak kesulitan untuk menangkap tersangka karena langsung menyerahkan diri ke polsek Mamuju.
"Pelaku dibawa ke Polres Mamuju untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk mendalami peristiwa pembacokan ini," katanya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata dia, pelaku nekad menghabisi korban karena kesal dinilai ada kecurangan dalam proses tender yang dimenangkan salah satu perusahaan yang diketahui sebagai pemenang keenam.
"Ini masih pengakuan tersangka. Namun, kami akan terus mendalami apa motivasi yang sesungguhnya atas kejadian tersebut," ungkapnya.
Karenanya kata dia, pihaknya akan kembali memanggil beberapa saksi untuk menguatkan hasil pemeriksaan itu sendiri, sebab, bukan tidak mungkin ada oknum lain yang terlibat atas perencanaan pembacokan itu.
Erwin menjelaskan, saat ini korban pembacokan itu mengalami kondisi yang sangat kritis dan sedang menjalani perawatan secara medis di Rumah sakit umum Daerah (RSUD) Mamuju.
Terpisah, Musdar, salah seorang keluarga korban yang ditemui di RSUD Mamuju, mengatakan, kondisi korban sangat kritis setelah ditebas parang panjang secara berulang-ulang oleh pelaku.
"Kondisinya sangat kritis atas luka robek yang dideritanya. Lukanya sangat serius bahkan hingga kini korban belum sadarkan diri," tuturnya.
Ia menerangkan, sebelum kejadian korban sering didatangi para pengusaha setelah dilakukan penetapan proyek sekitar dua pekan lalu.
"Memang akhir-akhir ini banyak pengusaha yang merasa kecewa atas penetapan pemenang proyek itu datang ke rumah dalam jumlah lebih 10 orang. Bahkan, kedatangan para pengusaha itu terkadang membentak korban karena tidak puas hasil penetapan proyek ini," tuturnya.
Ia menambahkan, selain didatangi para pengusaha tersebut, korban pun banyak yang melakukan teror melalui telpon dengan nada ancaman. (T.KR-ACO/A020)