Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan memberdayakan sebanyak 1.021 penjahit atau tukang jahit untuk membuat perlengkapan sekolah yang akan dibagikan secara gratis bagi pelajar.

Berdasarkan keterangan resmi dari Bantaeng, Rabu, jumlah pelibatan tukang jahit tersebut meningkat tajam hingga hampir tiga kali lebih banyak dibanding tahun 2019. Jika tahun lalu hanya melibatkan 56 kelompok, maka tahun ini ada sebanyak 143 kelompok dengan total 1.021 orang anggota ikut serta dalam menyediakan seragam sekolah gratis.

"Ini artinya sasaran pengentasan kemiskinan khususnya di bidang perlengkapan sekolah dapat terealisasi dengan baik," kata Bupati Bantaeng Ilham Azikin usai menyerahkan perlengkapan sekolah gratis di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Bantaeng, Sulsel.

Secara rinci, jumlah kelompok yang digunakan dalam mengerjakan bantuan seragam sekolah TK yakni 35 kelompok masyarakat penjahit dengan jumlah anggota 306 orang. Pada seragam SD sebanyak 55 kelompok dengan jumlah 441 anggota, dan untuk seragam SMP sebanyak 53 kelompok dengan jumlah anggota 274 orang. Sehingga total keseluruhan sebanyak 143 kelompok dengan jumlah anggota 1021.

Ilham Azikin menyampaikan pemberian perlengkapan sekolah gratis untuk pelajar Bantaeng merupakan salah satu program unggulan, sebab bukan hanya membantu pelajar pra sejahtera, namun turut melibatkan berbagai sektor, salah satunya tukang jahit.

Program ini adalah wujud pembangunan kualitas pelayanan pendidikan serta meningkatkan akselerasi program pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja melalui kerjasama penyediaan seragam sekolah antar Pemkab Bantaeng dengan lembaga kursus dan pelatihan di bidang menjahit.

"Program ini telah terlaksana meskipun dalam kondisi pandemi seperti sekarang, ini menandakan jika pemerintah senantiasa melahirkan daya kreasi dan inovasi," katanya.

Kata dia, pemerintah selalu mengupayakan untuk melaksanakan program-program yang memang secara nyata bisa bermanfaat untuk masyarakat.

"Saya harap walaupun tidak secara tatap muka, orang tua tetap termotivasi untuk menyekolahkan anaknya”, lanjutnya.

Ilham Azikin berpesan kepada seluruh tenaga pendidik untuk senantiasa memberikan sosialisasi, menjadi teladan bagi orang tua murid, keluarga dan sekitar sekolah untuk tertib melaksanakan protokol kesehatan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muh Haris mengatakan pada 2020, Pemkab Bantaeng menambahkan item yakni pakaian seragam, sepatu, tas, kaos kaki dan jasa upah kerja jahit.

Adapun jumlah penerima manfaat untuk TK dan sederajat sebanyak 154 orang, SD dan sederajat sebanyak 170 orang serta jenjang SMP dan sederajat sebanyak 75 orang.

“Realisasi capaian kinerja penyerahan bantuan perlengkapan sekolah tahun 2020 untuk siswa TK sebanyak 3.810, untuk siswa SD sebanyak 3.550 dan untuk jenjang SMP sebanyak 4.100 siswa. Semuanya telah terealisasi 100 persen”, ujar Muh Haris.

Pada kesempatan itu, dilakukan pula penyerahan bantuan pendidikan kepada 190 mahasiswa berprestasi di bidang olahraga dengan jenjang D3, S1 dan S2 oleh Dinas Pemuda dan Olahraga.

Sementara Dinas Sosial juga menyerahkan kartu lansia dan kartu disabilitas berbentuk ATM yg diterbitkan oleh BNI kepada 307 orang yang terdiri dari 88 penyandang disabilitas dan 219 orang lansia. Selain itu juga pemberian bantuan paket sembako sebanyak 5259 paket kepada pengurus rumah-rumah ibadah.

Bukan itu saja, Bupati Bantaeng juga meresmikan panggung Rappo kreasi senindan budaya sebagai wadah untuk mengembangkan seni dan budaya sebagai kearifan lokal Butta Toa dengan harapan generasi muda Bantaeng dapat memahami betul akar budayanya.
 

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024