Makassar (ANTARA) - PT PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan (UIP Sulbagsel) telah merampungkan pembangunan sejumlah jaringan transmisi di penghujung 2020 dengan pengetatan protokol kesehatan demi mendukung target elektrifikasi 100 persen di daerah ini yang pada Agustus 2020 sudah mencapai 98,7 persen.

"Kelistrikan merupakan salah satu infrastruktur nasional guna menggerakan roda perekonomian di tengah masa pandemi, sehingga Proyek Strategis Nasional harus tetap berjalan, tentunya dengan pengetatan Prokes di lapangan," kata General Manager Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan (UIP Sulbagsel) I Putu Riasa di Makassar pada akhir pekan.

Berkaitan dengan upaya mencapai elektifikasi tersebut, lanjut dia, pada masa pandemi 2020 jajarannya bersama mitra memenuhi amanah negara dengan mempercepat Infrastruktur Ketenagalistrikan di Sulawesi Selatan, yaitu jaringan transmisi bawah tanah bertegangan 150 kilo volt (kV) dari Daya Baru sampai dengan Kawasan Industri Makassar (Kima) di Makassar serta jaringan transmisi 150 kV Daya Baru Incomer.

"Kawasan Industri Makassar yang merupakan salah satu pusat kegiatan investasi di Sulsel. Seiring bertumbuhnya ekonomi, tentunya akan membutuhkan pasokan listrik yang memadai," katanya.

Selain itu, dengan adanya pengembangan Sultan Hasanuddin International Airport (SHIA), dua jaringan ini dibutuhkan untuk suplai pasokan daya ke SHIA, yang selama ini hanya disuplai dari GI 70 kV Mandai.

Dengan dukungan dari seluruh pihak, lanjut Riasa, kendala yang muncul di lapangan terkait pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dapat terselesaikan dengan baik, meskipun pada masa pandemi.

"Alhamdulillah upaya merampungkan dua jalur transmisi ini berjalan lancar, yang hasilnya dapat meningkatkan keadalan pasokan listrik di Sulsel sebagai bentuk dukungan percepatan pembangunan proyek strategis nasional sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2020," katanya.

Sementara itu, Manajer Unit Pelaksana Pembangunan Jaringan dan Kelistrikan Sulawesi Selatan (UPP Kitring Sulsel) Husni Wardana menjelaskan, secara teknis bahwa pembangunan jaringan transmisi bawah tanah 150 kV Kima - Daya Baru memiliki 34 Join Pit dengan lintasan sepanjang 32,61 kilo meter sirkuit (kms).

Sedangkan jaringan transmisi 150kV Daya Baru Incomer membentang sepanjang 14,76 kms dengan 12 menara.

"Jaringan transmisi bawah tanah Kima - Daya Barudan jaringan transmisi Daya Baru diupayakan dapat beroperasi di triwulan pertama 2021," kata Husni.

Dengan beroperasinya kedua jaringan transmisi tersebut akan meningkatkankan suplai sistem kelistrikan, sehingga pelayanan masyarakat SulSel , khususnya Kota Makassar dan sekitarnya semakin andal. Pengetatan protokol kesehatan dalam membangun jaringan transmisi di lingku PLN UIP Sulbagsel, Minggu (3/1/2021). ANTARA Foto/HO/ HUmas UIP Sulbagsel

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024