Pontianak (ANTARA) - Rafiq Yusuf Al Idrus, suami dari satu di antara penumpang Sriwijaya Air SJ 182 atas nama Panca Widiya Nursanti menceritakan bahwa semula telah direncanakan liburan sekeluarga, namun terkendala aturan yang mewajibkan tes swab PCR COVID-19 sehingga hanya istrinya yang pulang ke Tegal, Jawa Tengah, dan kembali ke Pontianak bersama pesawat naas itu.

"Kita sudah rencana melakukan liburan keluarga ke Jawa Tengah. Namun urusan penerbangan ada PCR jadi istri yang berangkat ke Tegal. Untuk kembali ke Pontianak melalui Jakarta menumpangi Sriwijaya Air SJ 182," ujarnya saat diwawancarai di Posko Ante Mortem Bandara Supadio Pontianak di Kubu Raya, Minggu.

Ia menambahkan bahwa karena aturan yang ada terpaksa istri saja yang berangkat liburan sekaligus mengunjungi orang tua di Tegal.

"Kemarin rencana mau pulang atau liburan saat Lebaran, tetapi ada pandemi jadi tidak bisa dan baru saat ini bisa pulang. Hanya istri yang berangkat jadi saya menemani anak tinggal di Pontianak," jelas dia.

Ia menyebutkan jumlah anaknya empat orang dan saat ini dengan penuh harapan tetap menunggu kabar baik. 

"Kita tentu terus memantau informasi dari pihak bandara terkait kondisi terbaru," jelas dia.

Saat ini anak  tertua melakukan pengambilan atau tes DNA untuk proses pencocokan dan lainnya. Ia juga telah menyiapkan administrasi yang diperlukan untuk identifikasi keluarga penumpang.

"Istri saya ini periang. Beliau adalah seorang guru di SMKN 3 Pontianak. Rencana dan harusnya pulang pada 2 Januari 2021 dan kemarin baru bisa pulang," katanya.

Saat ini di Posko Ante Mortem Bandara Supadio Pontianak tampak terus hadir keluarga korban. Sejak sore kemarin dan kini terdapat keluarga korban memantau perkembangan terkini.

Saat ini juga keluarga korban juga diminta oleh pihak berwenang untuk identifikasi dan lainnya termasuk ambil DNA keluarga terdekat.

Aparat dari kepolisian, TNI, Basarnas dan pihak bandara itu sendiri juga menyediakan tenda dan melakukan pengamanan di sekitar gedung serba guna yang dijadikan Posko Ante Mortem.

Pewarta : Dedi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024