Makassar (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Makassar, Sulawesi Selatan, segera melaksanakan vaksinasi COVID-19 kepada seluruh tenaga kesehatan (nakes) di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).
"Data yang sudah masuk ada 1.507 orang nakes segera divaksin. Data nakes ini untuk Kota Makassar yang bertugas di 47 puskesmas," sebut Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Agus Jaya Said di Puskesmas Makkasau, Kamis.
Kendati demikian, vaksinasi tersebut tidak langsung dilaksanakan kepada seluruh nakes tersebut, tetapi menunggu panggilan yang disampaikan melalui pesan pendek SMS.
Meski pencanangan vaksinasi di Puskesmas Makkasau Makassar diutamakan pejabat publik, namun setelah itu, dilanjutkan ke nakes yang datanya sudah masuk ke Pusdatin Kementerian Kesehatan.
"Tidak serta merta orang disuntik. Bagi tenaga kesehatan kita yang sudah ajukan, ada format id-nya, mereka dapat dari Pusdatin, ada barcodennya dan dikirim melalui SMS," beber dia.
Selain itu, vaksinasi tidak bisa disuntikkan kepada nakes apabila kondisi kesehatan tergangu. Namun tetap divaksin setelah kondisinya normal.
"Ada dua kali penyuntikan vaksin, hari ini tahap pertama, selanjutnya 14 hari datang lagi ke Puskesmas untuk tahap kedua. Penerima vaksin akan diberikan kode dan SMS," katanya.
Setelah vaksin kedua, Nakes akan diberikan sertifikat ataupun barcode, sehingga tidak perlu lagi menjalani tes cepat ataupun tes usap, dan bisa ke mana-mana.
Vaksin jenis Sinovac ini, kata dia menjelaskan, sudah melewati uji klinis kedaruratan di BBPOM dan mendapat sertifikasi dari LPM MUI sebagai vaksin halal dan suci, jadi masyarakat tidak perlu khawatir.
Sedangkan jumlah vaksin yang diterima saat ini baru 3.000 vial, dari jumlah kebutuhan 14 ribuan. Untuk vaksinasi nakes di rumah sakit, diatur provinsi, Sementara kewenangan kota hanya nakes di Puskesmas.
"Vaksinnya sudah didistribusikan. Kemarin ada sembilan Puskesmas mengambil di gudang farmasi kita. Hari ini pun ada beberapa tim dari puskesmas mengambil vaksin itu," tambahnya.
"Data yang sudah masuk ada 1.507 orang nakes segera divaksin. Data nakes ini untuk Kota Makassar yang bertugas di 47 puskesmas," sebut Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Agus Jaya Said di Puskesmas Makkasau, Kamis.
Kendati demikian, vaksinasi tersebut tidak langsung dilaksanakan kepada seluruh nakes tersebut, tetapi menunggu panggilan yang disampaikan melalui pesan pendek SMS.
Meski pencanangan vaksinasi di Puskesmas Makkasau Makassar diutamakan pejabat publik, namun setelah itu, dilanjutkan ke nakes yang datanya sudah masuk ke Pusdatin Kementerian Kesehatan.
"Tidak serta merta orang disuntik. Bagi tenaga kesehatan kita yang sudah ajukan, ada format id-nya, mereka dapat dari Pusdatin, ada barcodennya dan dikirim melalui SMS," beber dia.
Selain itu, vaksinasi tidak bisa disuntikkan kepada nakes apabila kondisi kesehatan tergangu. Namun tetap divaksin setelah kondisinya normal.
"Ada dua kali penyuntikan vaksin, hari ini tahap pertama, selanjutnya 14 hari datang lagi ke Puskesmas untuk tahap kedua. Penerima vaksin akan diberikan kode dan SMS," katanya.
Setelah vaksin kedua, Nakes akan diberikan sertifikat ataupun barcode, sehingga tidak perlu lagi menjalani tes cepat ataupun tes usap, dan bisa ke mana-mana.
Vaksin jenis Sinovac ini, kata dia menjelaskan, sudah melewati uji klinis kedaruratan di BBPOM dan mendapat sertifikasi dari LPM MUI sebagai vaksin halal dan suci, jadi masyarakat tidak perlu khawatir.
Sedangkan jumlah vaksin yang diterima saat ini baru 3.000 vial, dari jumlah kebutuhan 14 ribuan. Untuk vaksinasi nakes di rumah sakit, diatur provinsi, Sementara kewenangan kota hanya nakes di Puskesmas.
"Vaksinnya sudah didistribusikan. Kemarin ada sembilan Puskesmas mengambil di gudang farmasi kita. Hari ini pun ada beberapa tim dari puskesmas mengambil vaksin itu," tambahnya.