Makassar (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dr Ichsan Mustari menyebutkan vaksin COVID-19 pada tahap awal akan diberikan kepada tenaga kesehatan yang berjumlah 59.127 untuk 24 kabupaten/kota.

Pemprov Sulsel menargetkan vaksinasi kepada puluhan ribu tenaga kesehatan tersebut dilaksanakan selama dua bulan, Januari-Februari 2021.

"Pada termin pertama dilaksanakan di Makassar, Maros dan Gowa. Selanjutnya, 21 kabupaten/kota lainnya kita akan lakukan bulan Februari 2021 mendatang," ungkap dr Ichsan pada pencanangan vaksin COVID-19 di Sulsel, bertempat di RSKD Dadi Makassar, Kamis.

Sebanyak 59.127 tenaga kesehatan Sulsel ini akan menggunakan vaksin jenis sinovac yang akan didistribusikan ke berbagai kabupaten/kota, jumlahnya vaksin sebanyak 66.640 unit.

"Vaksinasi akan dilakukan di 470 puskesmas dan klinik serta 30 rumah sakit umum daerah Baik pemerintah daerah dan TNI-Polri," jelasnya.

Vaksinasi itu dilaksanakan oleh vaksinator yang telah dilatih khusus untuk melakukan vaksinasi COVID-19 ini. Jumlahnya sebanyak 1.066 orang.

dr Ichsan menyebutkan vaksin jenis sinovac ini telah melalui uji klinis hingga tiga kali. Serta telah mengantongi izin penggunaan dari BPOM berupa sertifikat penggunaan Darurat atau Emergency Use of Authorization (EUA) dan sertifikat halal dan suci dari MUI.

"Perlu kami sampaikan EUA adalah izin yang dikeluarkan oleh BPOM yang diberikan dalam keadaan darurat. Olehnya itu, dalam pemberian vaksin ini, diperlukan beberapa kriteria tertentu, terkait dengan penanganan terhadap yang akan mendapatkan vaksin ini," urainya.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian vaksin. Termasuk apakah penerima pernah terkonfirmasi positif atau penyintas, wanita hamil, mengalami penyakit saluran pernapasan selama tujuh hari terakhir.

Bukan itu saja, juga akan dikonfirmasi calon penerima vaksin memiliki keluarga serumah yang kontak erat dengan pasien positif ataupun dalam perawatan COVID-19, ada penyakit kelainan darah, jantung, ginjal dan pencernaan.

Selanjutnya, dengan adanya kriteria tersebut maka sangat diharapkan setiap calon penerima vaksin agar memberikan informasi jujur dan terbuka terkait keadaan medisnya.


Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024