Makassar (ANTARA) - Pusat Studi Kebencanaan dibawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Hasanuddin menyelenggarakan survei posko dan kerusakan bangunan pascagempa yang terjadi di Sulawesi Barat.

Tim di bawah koordinasi Iswandi Utama ST dan beberapa tim surveyor Departemen Teknik Geologi Unhas telah berada di lokasi sejak hari pertama pasca bencana.

Kepala Pusat Studi Kebencanaan Unhas Prof Dr Eng Adi Maulana di Makassar, Selasa, menjelaskan survei posko dan kerusakan bangunan bertujuan untuk mengumpulkan data dalam rangka "rapid assessment" dampak bencana gempa.

Hasil assessment akan digunakan dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.

"Data ini penting baik untuk kebutuhan ilmiah maupun kebutuhan pembangunan di masa yang akan datang," ujar Prof Adi.

Dengan survei ini, maka pihak yang berkompeten dalam tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana seperti BPBD dan Kementerian Pekerjaan Umum akan mudah memiliki data yang dibutuhkan berupa jumlah, lokasi, tingkat kerusakan dari bangunan.

Data yang terkumpul juga akan sangat berguna dalam melakukan analisa tentang hubungan antara gempa dengan kondisi struktur bangunan yang ada.

Kegiatan ini merupakan kerjasama Pusat Studi Kebencanaan Unhas bersama U-Inspire Indonesia, P2 Geoteknologi LIPI, Departemen Geografi FMIPA UI, PPGT FMIPA UI, DRRC UI, FPT PRB, SKY Volunteer, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Forum Sudut Pandang, dan Esri Indonesia.

"Kerjasama ini juga membuka kesempatan kepada pihak-pihak yang berminat menjadi relawan untuk bergabung dengan cara mendaftarkan diri untuk selanjutnya mendapatkan password dan survey dapat dilakukan baik online maupun offline,"jelasnya.

Selain melakukan survei, tim Pusat Studi Kebencanaan juga melakukan serial topographic mapping menggunakan drone guna melakukan pemetaan bahaya longsor, bahaya landasan tsunami dan juga zonasi bahaya gempa jika terjadi gempa susulan.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024