Makassar (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Unhas menyalurkan bantuan berupa alat pelindung diri (APD) kepada para tenaga medis yang melakukan penanganan pasien korban gempa di Provinsi Sulawesi Barat.

Hal ini dimaksudkan untuk melindungi tenaga kesehatan selama melakukan pengobatan korban gempa bumi di tengah situasi pandemi COVID-19.

Tim Satgas COVID-19 Unhas Dr dr Muhammad Sakti SpOT(K) di Makassar, Rabu, menjelaskan sesaat setelah gempa bumi di Sulawesi Barat, ratusan tenaga medis bergerak ke lokasi memberikan pelayanan medis darurat yang tentu saja membutuhkan APD yang memadai.

"Saat ini tim medis di lapangan memberikan pelayanan kesehatan, hingga melakukan operasi pasien. Selama melakukan upaya medis, pasti terjadi kontak langsung. Padahal saat ini masih berada dalam kondisi pandemi COVID-19," ujarnya.

"APD sangat diperlukan untuk melindungi tim dan orang-orang yang ditolong supaya tidak terpapar virus," sambung dr Sakti.

Tim medis Unhas merupakan rombongan tenaga kesehatan pertama yang tiba di lokasi bencana usai gempa bumi mengguncang Sulawesi Barat pada 14 dan 15 Januari 2021.

Kehadiran tim medis pada situasi darurat tentu dengan persiapan yang sekedarnya. Sehingga, dukungan berbagai pihak yang saling membantu sangat diharapkan.

"Keberadaan kami di lapangan selain memicu datangnya bantuan dan tim medis lain, juga berperan sebagai sumber informasi di lapangan dan melakukan koordinasi dengan tim medis yang akan datang dan bantuan logistik lain yang akan disalurkan," ujarnya.

Satgas COVID-19 Unhas telah menyalurkan 100 pieces hazmat, 100 pieces boot, 8.000 pieces masker 2 fly dari Kemenko, dan 100 pieces nurse cap.

Melalui donasi ini, dr Sakti berharap korban bencana gempa bisa ditangani dengan baik, dengan tetap menerapkan protokol COVID-19.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024