Mamuju (ANTARA) - Sebanyak 178 organisasi relawan terlibat membantu mengatasi kesulitan pengungsi gempa di kabupaten Mamuju dan Majene Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

"Pemerintah Sulbar mengucapkan terima kasih kepada seluruh 178 organisasi relawan yang membantu mengurangi kesulitan pengungsi gempa di Sulbar," kata Sekda Sulbar M Idris DP di Mamuju, Minggu.

Ia mengatakan ketika gempa dan tanah longsor menutup  jalan menuju Kecamatan Ulumanda, dorongan hati dan niat para relawan telah membantu dengan menyalurkan logistik bagi para pengungsi. 

"Mereka ingin melihat, merasakan sekaligus berharap dapat mengurangi derita para pengungsi yang terdampak gempa, dengan menyalurkan logistik bantuan, meski harus berhadapan dengan resiko longsor akibat gempa," ujarnya.

Menurut dia, para relawan dengan penuh perjuangan rela berjalan kaki berjam jam, turun naik bukit demi membawa bantuan sebagai kepedulian dan rasa kemanusiaan.  

"Para relawan di dapur umum ataupun dapur  mandiri yang tetap setia melayani para pengungsi, juga para relawan yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan serta pelayanan kebutuhan seperti trauma healing, telah membantu pengunsi," ujarnya.

Ia menyampaikan, bahwa relawan masih terus bekerja menyalurkan bantuan dan melayani kebutuhan masyarakat yang masih mengungsi. 

"Duka dan luka akibat gempa menjadi lebih ringan, karena bantuan relawan," ujarnya.

Jumlah pengungsi akibat gempa berkekuatan 6,2 magnitudo yang melanda wilayah Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi mencapai 91.003 jiwa.

Jumlah pengungsi di Sulbar secara keseluruhan mencapai 91.003, jumlah pengungsi terbanyak berasal dari Kabupaten Mamuju, sebanyak 58.123 orang, di Kabupaten Kabupaten Majene sebesar 25.737 orang, sementara pengungsi Kabupaten Polman sebanyak 5.343 orang.

Data korban meninggal dunia sebanyak 105 orang, dengan rincian 95 orang di Kabupaten Mamuju, 10 orang di Kabupaten Majene.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024