Makassar (ANTARA) - Dinas Kesehatan Makassar Provinsi Sulawesi Selatan akan menggandeng Politeknik Kesehatan (Poltekkes) guna mempercepat capaian target vaksinasi sesuai jangka waktu yang ditentukan hingga akhir Februari 2021.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Makassar, Agus Djaja Said di Makassar, Selasa mengatakan salah satu upaya percepatan vaksinasi dengan menggandeng Poltekkes Makassar.

"Kita akan kerjasama dengan Poltekkes Makassar untuk dilakukan vaksinasi di tempatnya. Itu yang kita lakukan supaya target-target kita capai sebelum akhir Februari," katanya.

Kerjasama ini juga dilakukan karena telah adanya kembali petunjuk mengenai pelaksanaan vaksin bagi nakes lansia (lanjut usia) yakni mereka yang telah berumur di atas 60 tahun sudah bisa divaksin.

"Kita mendorong agar terjadi percepatan ini, salah satunya menggandeng Poltekkes Makassar. Cuman memang Kota Makassar memiliki target vaksinasi sebanyak 16.016," ujarnya.

Berdasarkan data Pemprov Sulsel terkait pemberian vaksin COVID-19 di Kota Makassar hingga 7 Februari mencapai 9.104 orang tenaga kesehatan atau setara 56,84 persen untuk dosis pertama dari target 16.016 tenaga kesehatan.

Agus menyebut pelaksanaan vaksinasi tahap II menjadi fokus Dinas Kesehatan Kota Makassar saat ini, sebab lebih dari 35 persen belum pernah divaksin sama sekali, sedangkan Pemprov Sulsel menargetkan vaksinasi dosis I dan II selesai akhir Februari.

Jumlah nakes yang masih tertunda menerima vaksin COVID-19 di Kota Makassar sebanyak 977 nakes atau 6 persen. Sedangkan nakes yang telah memperoleh dosis ke dua baru sebanyak 316 petugas kesehatan dengan persentase 1,97 persen.

Selain menggandeng Poltekkes Makassar, juga dilakukan vaksinasi serentak di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan Kota Makassar, seperti rumah sakit dan 47 Puskesmas untuk mempercepat vaksinasi di ibukota Sulawesi Selatan ini mulai Selasa (9/2).

"Kekurangan di tahap pertama dilakukan lewat vaksin serentak di Makassar, semoga itu bisa dicapai (target) dalam tiga hari ini," tambah Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sulsel dr Nurul AR.

Menurut dr Nurul, hal ini pun berlaku pada seluruh kabupaten/kota lainnya, dilakukan vaksin serentak. Bukan itu saja, pada pelaksanaan vaksin dosis kedua juga akan dilakukan skema vaksinasi serentak.

"Iya harus, karena semestinya pemberian vaksin kedua itu harus dicapai secara tepat sesuai tanggal yang ditentukan," ujarnya menegaskan.

Sementara pada nakes yang tertunda, lanjut dr Nurul, itu tergantung dari penyebabnya misalnya sakit atau tidak memenuhi syarat tertentu, sebab tidak sedikit dari nakes yang juga tegang saat akan disuntik vaksin sehingga harus ditunda dan mesti melalui masa observasi.

"Jadi ketika memang tidak bisa sama sekali, itu artinya dipending aja karena kesempatan itu semuanya tergantung jumlah dosis. Selanjutnya
itu bisa dilakukan tergantung dari sebab terpendingnya apa sebab kebijakan pusat juga bisa saja berubah," urainya.


Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024