Mamuju (ANTARA) - Komunitas relawan bencana (KRAB) Indonesia Provinsi Sulawesi Barat membangun masjid darurat untuk digunakan beribadah para pengungsi gempa di Desa Labuang Rano Kecamatan Tapalang Barat Kabupaten Mamuju.

"Atas permintaan warga pengungsi gempa yang meminta dibangunkan masjid darurat, maka relawan memutuskan membantu mereka," kata Koordinator Relawan KRAB Provinsi Sulbar, Muh Basri di Mamuju, Sabtu.

Ia mengatakan KRAB Indonesia yang dikomandoi oleh dokter Phandi Rahim mengerahkan para relawannya menuju Kecamatan Tapalang Barat membangun masjid darurat tersebut.

Ia berharap dengan bantuan pembangunan masjid darurat para pengungsi yang mesjid di wilayahnya rusak akibat gempa dapat terbantu dan bisa melaksanakan ibadah di tengah pengungsian.

Ia juga mengatakan para relawan membantu warga pengungsi di daerah tersebut dengan memberikan perlengkapan shalat seperti sarung dan mukena.

"Relawan KRAB juga telah berupaya menyalurkan logistik dan tenda bagi para pengungsi gempa di Sulbar," katanya.

Gempa 6,2 magnitudo di Sulbar menyebabkan 91.003, masyarakat Kabupate Majene dan Mamuju mengungsi dimana terbanyak berasal dari Kabupaten Mamuju sebanyak 58.123 orang, Kabupaten Kabupaten Majene sebesar 25.737 orang, sementara pengungsi Kabupaten Polman sebanyak 5.343 orang.

Menurut dia, untuk data korban meninggal dunia sebanyak 105 orang, dengan rincian 95 orang di Kabupaten Mamuju, 10 orang di Kabupaten Majene.

Sementara untuk data kerusakan rumah, terbanyak di Kabupaten Mamuju sebanyak 11.422, kerusakan tersebut terdiri dari rusak ringan sebanyak 5.527, rusak sedang sebanyak 3.844, dan rusak berat sebanyak 2.051.

Sedangkan di Kabupaten Majene, rumah rumah rusak sebanyak 5.929, terdiri dari 1.656 rusak ringan, 1.538 rusak sedang dan 2.735 rusak berat.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024