Jayapura (ANTARA) - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) dilaporkan kembali melakukan pembakaran dan perusakan infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara peranti komunikasi dan jaringan operator atau yang dikenal dengan sebutan base transceiver station (BTS) milik PT Telkom yang hendak dipasang di titik B5 proyek Palapa Ring Timur di Kabupaten Puncak, Papua.
 
"Memang benar ada laporan material yang tiba minggu pertama Februari lalu itu, pada Senin (8/2) dibakar KKB," kata Kapolres Puncak AKBP Dicky Saragih kepada ANTARA yang menghubungi dari Jayapura, Senin.
 
Ia mengatakan selain membakar infrastruktur komunikasi itu, anggota KKB juga melepas baut-baut yang ada di menara (tower) BTS tersebut sehingga dikhawatirkan bila ada angin kencang akan roboh.

"Bila ada angin kencang kemungkinan 'tower' tersebut akan roboh," ujar Saragih seraya mengakui saat ini komunikasi agak sulit karena jaringan 4G tidak berfungsi.
 
Sementara ini sarana komunikasi lebih banyak mengandalkan fasilitas yang dimiliki Pemkab Puncak dan itu pun terbatas kuota-nya.
 
Sebelumnya, 7 Januari lalu KKB dilaporkan membakar dua "base transceiver station" (BTS) yakni BTS 4 terletak di perbukitan Pingeli, Distrik Omukia, dan BTS 5, terletak di perbukitan wilayah Muara Distrik Mabuggi, Kabupaten Puncak, tutur AKBP Saragih.

Untuk diketahui, Palapa Ring merupakan proyek infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan serat optik di seluruh Indonesia sepanjang 36.000 kilometer. Proyek itu terdiri atas tujuh lingkar kecil serat optik (untuk wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku) dan satu backhaul untuk menghubungkan semuanya.

Pembangunan jaringan serat optik nasional itu akan menjangkau 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.

Proyek Palapa Ring ini akan mengintegrasikan jaringan yang sudah ada (existing network) dengan jaringan baru (new network) pada wilayah timur Indonesia (Palapa Ring-Timur).  Palapa Ring-Timur akan dibangun sejauh 4.450 KM yang terdiri dari sub marine cable sejauh 3.850 km dan land cable sepanjang 600 KM dengan landing point pada lima belas titik pada 21 kota/kabupaten.

Jaringan tersebut berkapasitas 100 GB (Upgradeable 160 GB) dengan mengusung konsep ring, dua pair (empat core). Strategi pembangunan proyek Palapa Ring ini adalah dengan membentuk suatu konsorsium dimana anggota konsorsium terdiri dari penyelenggara telekomunikasi di tanah air.


Pewarta : Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024