Mamuju (ANTARA) - Sejumlah personel TNI angkatan darat (AD) tampak masih merobohkan rumah warga yang tampak sudah nyaris ambruk  akibat diterjang gempa berkekuatan 6,2 magnitudo di kota Mamuju.

"Sejumlah rumah di Mamuju yang rusak dan akan roboh, terpaksa dirobohkan , dan aparat TNI AD yang masih bersiaga di kota Mamuju membantu masyarakat merobohkan rumahnya," kata Damdim Mamuju 1418 kolonel Infanteri Aji Sartono di Mamuju, Sabtu.

Ia mengatakan, pemilik rumah memilih
merobohkan rumahnya ke tanah karena khawatir akan terjadi hal tidak diinginkan ketika masih terjadi gempa susulan.

"Sudah lebih dari sebulan rumah warga di Mamuju satu persatu dirobohkan di berbagai lokasi di kota Mamuju dan personil TNI akan terus bersiaga sampai benar benar situasi Mamuju dapat seperti semula," katanya.

Kodim Mamuju juga menyalurkan bantuan untuk keperluan pengungsi gempa di Kabupaten Mamuju dan Majene Provinsi Sulbar.

"Sebelumnya sebanyak 1.434 orang TNI-AD dikerahkan untuk melakukan penanganan dampak bencana selama 22 hari atau hingga masa tanggap darurat selesai," katanya.

Sampai saat ini masih terdapat 250 personil TNI AD melakukan penanganan gempa dan di Posko transisi penanganan bencana gempa Sulbar membantu masyarakat Mamuju dan Majene.
.
Jumlah pengungsi di Sulbar secara keseluruhan mencapai 91.003, jumlah pengungsi terbanyak berasal dari Kabupaten Mamuju sebanyak 58.123 orang, di Kabupaten Kabupaten Majene  25.737 orang, sementara pengungsi Kabupaten Polman 5.343 orang.

Jumlah pengungsi tersebut kemudian berkurang dan tersisa 36.947 pada 194 titik pengungsian di Kabupaten Mamuju
dan kabupaten Majene.

Menurut dia, untuk data korban meninggal dunia sebanyak 105 orang, dengan rincian 95 orang di Kabupaten Mamuju, 10 orang di Kabupaten Majene.

Sementara untuk data kerusakan rumah, terbanyak di Kabupaten Mamuju sebanyak 11.422, kerusakan tersebut terdiri dari rusak ringan sebanyak 5.527, rusak sedang sebanyak 3.844, dan rusak berat sebanyak 2.051.

Sedangkan di Kabupaten Majene, rumah rumah rusak sebanyak 5.929, terdiri dari 1.656 rusak ringan, 1.538 rusak sedang dan 2.735 rusak berat.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024