Makassar (ANTARA) - Pengurus Pusat Gerakan GP Ansor mendorong gerakan penthahelix dalam penanganan bencana, terutama dalam menangani bencana di berbagai daerah sekaligus yang membutuhkan sinergi para pihak.

Ketua Pengurus Pusat sekaligus Kepala Gugus Tugas Penanganan COVID-19 GP Ansor Faisal Saimima mengatakan gerakan penthahelix akan memperkuat penanganan "bencana ganda" di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan. 

"Bencana ganda itu karena bencana alam yang juga disertai dengan kondisi pandemi COVID-19," kata Faisal dalam keterangan persnya di Makassar, Kamis, menanggapi penanganan di dua lokasi bencana yang bersamaan waktunya. 

Penthahelix merupakan konsep sinergitas untuk mencapai suatu tujuan, dan dimaknai sebagai kerangka kerja dalam berkegiatan dan berkarya agar tercapai hasil yang lebih maksimal.

Pencegahan dan penanganan bencana alam tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja sehingga membutuhkan sinergi penthahelix meski tidak mudah karena diperlukan koordinasi yang kuat dan efektif.

Menurut Faisal, gerakan penthahelix berupa gotong-royong yang melibatkan semua pihak -- pemerintah, swasta, ormas, tokoh masyarakat, mahasiswa dan media massa -- di berbagai provinsi rawan bencana, perlu ditindaklanjuti dengan membangun koalisi penthahelix di tingkat lokal.

"Gotong-royong adalah resep yang sesuai dengan gen anak bangsa dalam menghadapi cobaan bencana," ujarnya  sembari mengungkapkan bahwa GP Ansor bersama Aice Group telah mengusulkan setiap provinsi mempunyai Gerakan Pentahelix.  

Hal itu sudah bercermin dari aktivitas Banser dan Ansor di Sulbar, Kalsel dan banyak titik bencana yang saat ini menghimpun dukungan semua pihak. 

"Gerakan pentahelix yang kami jalankan bersama Aice Group sudah membuktikan bahwa kombinasi dukungan swasta, pemerintah, dan banyak helix lain telah membantu gerakan Banser dalam membantu pengungsi di bencana yang terjadi,” papar Faisal. 

Dia mengatakan kerja sama pentahelix selama ini telah dijalankan oleh GP Ansor bersama Aice Group dan Kantor Staf Presiden (KSP) untuk melakukan misi kemanusiaan kolaborasi pentahelix di 20 kota se-Indonesia.

Sebagai gambaran,  sebanyak 5 juta masker medis telah didistribusikan ke masyarakat bawah yang paling rentan terpapar virus COVID-19. 

Jutaan masker medis SHIELD-Aice ini dibagikan ke belasan unsur masyarakat seperti petugas kebersihan, organisasi keagamaan, rumah ibadah, petugas pemakaman, pelajar, mahasiswa, organisasi kemasyarakatan, dan elemen masyarakat kelas bawah lainnya.

Sementara itu, Brand Manager Aice Group, Sylvana mengatakan,  bencana ganda yang banyak terjadi saat pandemi ini perlu menjadi perhatian berbagai elemen penting bangsa.

"Musibah banjir di Sulbar dan Kalsel sudah memberikan pelajaran bahwa protokol kesehatan (Prokes) dalam mencegah penularan korona harus dijalankan berbarengan dengan penanganan bencana alam itu sendiri," katanya.

“Karena itu misi pentahelix  bukan hanya mendistribusikan bahan pokok dan tenda, namun juga masker medis berkualitas untuk menghindari penularan korona,” katanya.  Ilustrasi pemberian bantuan logistik untuk korban bencana ganda, karena terdampak COVID-19 dan mengalami bencana alam di Sulbar. ANTARA Foto / HO/Humas GP Ansor

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024