Makassar (ANTARA) - BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Wilayah Sulawesi Maluku mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dan Survey K3 sebagai wujud dukungan dalam mengampanyekan Bulan K3 tahun 2021.
Melalui FGD yang digelar di Makassar, Senin, merupakan partisipasi aktif BPJASMOSTEK Sulama mendukung edukasi pentingnya penerapan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dalam lingkungan kerja.
Asisten Deputi Wilayah Bidang Pelayanan selaku Pps. (Pejabat Pengganti Sementara) Deputi Direktur Wilayah BPJAMSOSTEK Sulama Brian Aprinto menjelaskan bahwa kegiatan FGD dan survey K3 digelar dalam rangka membangun kesadaran K3 bersama para stakeholder.
"Harapan kami dengan adanya kegiatan ini kami bisa mendapatkan gambaran kondisi K3 di Provinsi Sulsel, dan juga pada akhirnya akan mendapatkan usulan, saran serta masukan yang konstruktif tentang implementasi K3 di Sulawesi Selatan" kata Brian.
Pada kesempatan tersebut, turut hadir pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. Sulsel dan pihak perusahaan seperti PT. Eastern Pearl Flour Mills, PT. Semen Tonasa, PT. Traya Tirta Makassar, PT. Mallindo, Kalla Devcon dan Fakultas Teknik UNHAS.
Brian juga memaparkan bahwa untuk mendukung pelaksanaan sistem K3, BPJAMSOSTEK selaku penyelenggara program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan khususnya Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) telah membayarkan klaim sebanyak 2.679 ribu kasus dengan nominal sebesar Rp43,4 miliar pada wilayah Sulama di tahun 2020.
Sedangkan khusus di wilayah Sulawesi Selatan, telah dibayarkan klaim JKK sebesar Rp7,4 miliar dari 397 Kasus.
Selain kegiatan FGD, Disnakertrans bersama BPJAMSOSTEK dan pihak perusahaan juga menyelenggarakan kompetisi Karya Tulis tentang perilaku K3 yang diikuti oleh 16 peserta dari berbagai unsur masyarakat dengan mengusung tema "Penerapan Praktis K3 di Tempat Kerja".
Melalui lomba karya tulis K3 ini diharapkam akan menumbuhkan minat dan kesadaran dari pelajar, mahasiswa, masyarakat, pekerja serta perusahaan untuk memiliki kesadaran terhadap budaya kesehatan dan keselamatan kerja, serta berdampak pada peningkatan kualitas SDM di Sulsel yang akan membawa kepada perbaikan taraf kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi.
Melalui FGD yang digelar di Makassar, Senin, merupakan partisipasi aktif BPJASMOSTEK Sulama mendukung edukasi pentingnya penerapan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dalam lingkungan kerja.
Asisten Deputi Wilayah Bidang Pelayanan selaku Pps. (Pejabat Pengganti Sementara) Deputi Direktur Wilayah BPJAMSOSTEK Sulama Brian Aprinto menjelaskan bahwa kegiatan FGD dan survey K3 digelar dalam rangka membangun kesadaran K3 bersama para stakeholder.
"Harapan kami dengan adanya kegiatan ini kami bisa mendapatkan gambaran kondisi K3 di Provinsi Sulsel, dan juga pada akhirnya akan mendapatkan usulan, saran serta masukan yang konstruktif tentang implementasi K3 di Sulawesi Selatan" kata Brian.
Pada kesempatan tersebut, turut hadir pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. Sulsel dan pihak perusahaan seperti PT. Eastern Pearl Flour Mills, PT. Semen Tonasa, PT. Traya Tirta Makassar, PT. Mallindo, Kalla Devcon dan Fakultas Teknik UNHAS.
Brian juga memaparkan bahwa untuk mendukung pelaksanaan sistem K3, BPJAMSOSTEK selaku penyelenggara program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan khususnya Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) telah membayarkan klaim sebanyak 2.679 ribu kasus dengan nominal sebesar Rp43,4 miliar pada wilayah Sulama di tahun 2020.
Sedangkan khusus di wilayah Sulawesi Selatan, telah dibayarkan klaim JKK sebesar Rp7,4 miliar dari 397 Kasus.
Selain kegiatan FGD, Disnakertrans bersama BPJAMSOSTEK dan pihak perusahaan juga menyelenggarakan kompetisi Karya Tulis tentang perilaku K3 yang diikuti oleh 16 peserta dari berbagai unsur masyarakat dengan mengusung tema "Penerapan Praktis K3 di Tempat Kerja".
Melalui lomba karya tulis K3 ini diharapkam akan menumbuhkan minat dan kesadaran dari pelajar, mahasiswa, masyarakat, pekerja serta perusahaan untuk memiliki kesadaran terhadap budaya kesehatan dan keselamatan kerja, serta berdampak pada peningkatan kualitas SDM di Sulsel yang akan membawa kepada perbaikan taraf kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi.