Makassar (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Makassar Fahmi Amirullah mengatakan, tren digitalisasi di Indonesia yang merambah ke sektor ekonomi, juga masuk ke sektor pasar modal dengan menyasar kalangan milenial di Makassar.

"Sektor industri pasar modal ini, secara umum menyasar kalangan milenial termasuk di Kota Makassar," kata Fahmi di Makassar, Senin.

Dia mengatakan, sebelum masa pandemi masyarakat Indonesia dalam berinvestasi secara digital di pasar modal masih sangat minim.

Namun seiring dengan perkembangan di lapangan, mau tidak mau digitalisasi di segala lini diterapkan di masa pandemi COVID-19, demi mengikuti protokol kesehatan.

Menurut dia, investasi pasar modal saat ini menawarkan beragam kemudahan, apalagi sudah diluncurkan inovasi edukasi digital yang membantu memahami dan melayani aktivitas pasar modal bagi pemula.

Berdasarkan data Perwakilan BEI di Makassar diketahui, pertumbuhan jumlah investor pasar modal yang naik signifikan dan didominasi kaum milenial.

BEI Sulsel mencatat jumlah Single Investor Identification (SID) pada 2017 yaitu hanya 8.867, naik menjadi 13.797 pada 2018, dan pada Februari 2019 tercatat 14.690.

Sementara total SID berusia 18 hingga 40 tahun sebanyak 10.139. Kaum milenial sekarang banyak sekali yang tertarik berinvestasi dan mengenal produk-produk investasi.

Mencermati hal tersebut, BEI pusat telah meluncurkan Galeri Investasi Edukasi (GIE) dan Galeri Investasi Digital (GID) di 30 kota di Indonesia akhir pekan lalu.

Galeri tersebut selain ditempatkan di sejumlah kampus yang tersebar di Indonesia, juga di Sekolah Lanjutan Tigkat Atas (SLTA) dan sederajat guna menyasar kaum milenial dalam berinvestasi untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Makassar Fahmi Amirullah. ANTARA Foto/ Ist

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024