Makassar (ANTARA) - Asisten Deputi Bidang Industri Semen, Survei dan Industri Lainnya, Rachman Ferry Isfianto memberikan apresiasi terhadap kinerja PT Perkebunan Nusantara (PTPN XIV) yang membawahi unit usaha Pabrik Gula Takalar yang tetap eksis hingga saat ini.

Hal itu disampaikan Rachman disela kunjungan kerjanya di PG Takalar yang merupakan unit usaha PTPN XIV di Makassar, Selasa.

Dia mengatakan, apresiasi tersebut mengingat kinerja PG Takalar selama hampir setahun tetap terjaga kualiatasnya. Karena itu, ia menghimbau, PG Takalar tetap menjaga kualitas tebu agar tetap bersih hingga masuk ke meja penggilingan.

"Karena belum musim giling. Jadi komoditi tebunya masih terlihat bersih. Masuk musim giling pun saya harap akan tetap bersih. Kebutuhan gula Nasional kita masih kurang. Kita memastikan Operational Excellence dapat mencapai target di RKAP. Agar kebutuhan gula kita terpenuhi," katanya.

Kunjungan kerja Rachman didampingi Direktur PTPN XIV Ryanto Wisnuardhy dengan jajarannya ke kebun tebu milik PG Takalar. Berbagai kegiatan dilakukan dari kebun ke kebun. Mulai dari pengecekan kandungan brix tebu, kondisi tebu siap giling dan lebung.

Pada akhir kunjungan di PG Takalar, dilakukan pengecekan stasiun pabrik. Hal itu diawali dengan melihat kondisi stasiun instalasi, pengolahan dan gudang hasil produksi.

Rachman mengatakan, Kementerian BUMN akan selalu membangun sinergitas dengan PTPN XIV. Kementerian BUMN pun akan mendukung rencana strategis produksi yang digaungkan oleh PTPN XIV.

"Apa yg direncanakan jika itu untuk produksi dan produktivitas akan selalu didukung oleh kementerian BUMN. Yang penting optimis dalam on farm dan off farm-nya. Harapan saya PTPN Group ke depannya adalah jangan putus semangat dan jangan lelah dalam bekerja demi negara," ujarnya.

Menanggapi kondisi hambatan-hambatan yang sering dihadapi pabrik gula di lapangan, Rachman mengatakan, pihaknya akan melakukan pencarian masalah dan pemecahannya secara bersama sama demi kelancaran pabrik kembali.

"Tentunya mitigasi resiko dari awal dilakukan. Kenapa stagnasi itu terjadi. Kalau human eror itu harus ada ketegasan dari pimpinan tentunya. Tapi kalau memang ada kendala kendala di luar teknis, kita harus cari penyelesaian supaya dapat berjalan dengan normal kembali," paparnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, maka pihanya turun lapang untuk memastikan bahwa apa-apa yang sudah dicanangkan di RKAP sudah dijalankan oleh unit-unit usaha PTPN XIV.

"Satu hal harapan saya terhadap Millenial PTPN XIV adalah memberikan sebuah inovasi. Kalian harus bisa menemukan inovasi-inovasi agar pabrik gula ini bisa terus bertahan dan produksinya meningkat. Paling tidak, memenuhi kebutuhan gula Sulawesi Selatan, karena tanpa inovasi, saya yakin, kita tidak dapat bersaing nantinya. Karena gula impor sudah akan masuk," katanya.

Sementara itu, Manager PG Takalar H M Syahrul pada kesempatan itu mengatakan, awal giling tebu akan dilaksanakan di penghujung bulan Mei 2021.

"Tahun ini kami akan giling tebu di akhir bulan Mei. Semoga lancar dan tidak ada kendala," kata Syahrul. Ilustrasi suasana di kebun tebu usaha PG Takalar. ANTARA Foto/ HO/Humas PTPN XIV

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024