Mamuju (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Barat, H.Anwar Adnan Saleh, tertarik menjadi petani ikan kerapu apabila pensiunan daru jabatannya sebagai gubernur di daerah itu.

"Saya pun tertarik menjadi petani budidaya ikan kerapu apabila nantinya saya pensiun jadi gubernur. Pengembangan budidaya ikan kerapu dengan memanfaatkan keramba salah satu konsep untuk memperbaiki ekonomi masyarakat nelayan yang selama ini hidupnya termarginalkan," kata Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Kamis.

Menurut dia, pengembangan ikan kerapu jauh lebih besar penghasilannya dibandingkan penghasilan gubernur. Karenanya, dirinya sangat tertarik mengembangkan budidaya ikan kerapu guna mendapatkan penghasilan tambahan.

"Saya terinspirasi dengan salah seorang petani pengembangan budidaya ikan kerapu di Pulau Seribu yang saat ini telah mampu menghasilkan Rp30 miliar dalam tiga bulan. Makanya, penerapan budidaya ikan kerapu salah satu jawaban untuk mengatasi kantong-kantong kemiskinan di Sulbar,"paparnya.

Ia mengatakan, nelayan Sulbar harus dirubah pola pikirnya sehingga tidak hanya mencari ikan secara tradisional dengan cara berlayar berbulan-bulan dengan hasil tangkapan yang pas-pasan.

"Kita harus mampu mengubah cara pandang mereka (nelayan.red) sehingga ekonomi nelayan bisa lebih sejahtera,"katanya.

Gubernur mengatakan, pengusaha ikan kerapu asal Jakarta itu sudah siap menangani hasil panen ikan kerapu. Tinggal bagaimana upaya mendorong pengembangan budidaya ikan kerapu dalam rangka mendorong peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat pesisir yang ada di Sulbar.

Untuk itu, Pemprov Sulbar tahun ini akan mengupayakan program pembuatan keramba itu diberikan alokasi pembiayaan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk membantu masyarakat nelayan dalam mengembangkan budidaya kerapu.

Ia mengemukakan, nilai jual Kerapu bukan hanya memenuhi pasar lokal tetapi juga bernilai ekspor. Karena itu, pemerintah sangat merespon dilakukan budidaya keramba guna mencapai target merubah ekonomi masyarakat.(T.KR-ACO/S006) 


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024