Makassar (ANTARA) - Pelaksanaan misa Kamis Putih di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis (1/4), atau beberapa hari setelah terjadi ledakan bom bunuh diri di gerbang gereja itu, berlangsung aman dan lancar.

Berdasarkan pantauan lapangan, aparat keamanan Polri dan TNI yang bersenjata lengkap terlihat berjaga-jaga di kompleks gereja, dan pengamanan rumah ibadah itu diagendakan hingga selesai perayaan Paskah. 

Gereja Katedral Makassar itu dipadati jemaat, bahkan memadati area hingga ke luar dari gedung utama gereja.

Pelaksanaan ibadat itu tetap dengan protokol kesehatan, seperti ada jarak dan tetap menggunakan masker.

"Ini sudah dibicarakan dan dibuka hari ini, perayaan ibadat tetap berjalan seperti biasa," kata Pastor Joni Payuk selaku CICM Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Makassar di sela-sela peribadatan.

Pelaksanaan ibadat terkait perayaan Paskah di Gereja Katedral Makassar itu digelar dua kali. Pertama berlangsung sejak pukul 16.30 Wita dan selanjutnya digelar pada pukul 19.00 Wita.

"Bisanya memang kita gelar dua kali untuk mengantisipasi jamaah yang membludak, termasuk hari ini," ujar Pastor Joni.

Pastor Joni Payuk mengakui bahwa secara psikologis, para jemaat masih mengalami traumatis terhadap insiden yang terjadi pada ibadah Minggu (28/3) sekitar pukul 10.30 Wita itu. Tetapi hal ini pun tidak ingin dibiarkan terus berlangsung dan berkepanjangan.

"Ini permintaan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Teroris), aparat keamanan juga sangat mendukung dan mereka minta kepercayaan penuh selama mengawal pelaksanaan ibadat. Kami juga terus waspada," ujarnya.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024