Makassar (ANTARA) - Fakultas Teknis Universitas Hasanuddin dalam Program Bina Desa melakukan pendampingan warga untuk pembuatan alat pengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak di Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FT Unhas Mukti Ali MT PhD di Makassar, Senin, mengatakan cara kerja alat inovasi ini melalui proses pembakaran, filtrasi, dan pendinginan yang mampu menghasilkan minyak dari uap pembakaran sampah.

"Program Bina Desa ini terdiri atas beberapa agenda, seperti sosialisasi lingkungan hidup, pembuatan alat pengubah sampah dan 'workshop' (lokakarya) cara penggunaan alat pengubah sampah hingga menjadi bahan bakar minyak (BBM)," katanya.

Ia menuturkan para nelayan di desa tersebut mengalami penurunan penghasilan sebagai dampak pandemi COVID-19.

Oleh karena itu, FT Unhas hadir memberikan solusi bagi para nelayan melalui pemanfaatan sampah plastik pantai menjadi BBM yang dapat dimanfaatkan mereka dalam menjalankan aktivitasnya.

"Puncak penyelenggaraan Bina Desa FT Unhas kami tandai dengan penyerahan alat pengubah sampah plastik menjadi BBM kepada masyarakat," kata Mukti.

Bina Desa merupakan program tahunan Bidang Kemahasiswaan Unhas yang pelaksanaannya dipercayakan kepada masing-masing fakultas.

Ia menjelaskan program kali ini masih berkaitan erat dengan respons terhadap dampak pandemi COVID-19, terutama bagi para nelayan Desa Lagaruda.

Ia menjelaskan Program Bina Desa bagian tanggung jawab sebagai civitas akademika Unhas dalam memberikan solusi atas permasalahan masyarakat.

Ia berharap, program ini terlaksana secara rutin dan mendapatkan pendampingan aktif untuk bersama-sama mencari solusi terhadap berbagai permasalahan masyarakat, khususnya di Desa Lagaruda, Takalar.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024