Makassar (ANTARA News) - Potensi objek wisata Yogyakarta pascaerupsi Gunung Merapi kembali menggelar promosi wisata di sejumlah kota di Indonesia termasuk kota Makassar.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Yulia Rustiyaningsih saat berkunjung di Makassar, Rabu mengatakan, tingkat kunjungan wisatawan pascaerupsi Gunung merapi memang tidak terlalu anjok dan masih dalam kondisi yang baik.
Wisatawan domestik yang mendominasi kunjungan di daerah tersebut masih cukup memberikan kontribusi yang besar terhadap belanja wisatawan di daerah mereka.
"Kami perkirakan belanja souvenir, kerajinan hingga kuliner itu berkisar Rp800 ribu - Rp1,2 juta per wisatawan," ungkapnya.
Ia mengharapkan, kegiatan kerja sama yang dibangun Pemerintah Kota Yogyakarta dengan sejumlah pelaku industri pariwisata kota Makassar bisa tumbuh hingga 2,5 juta orang tahun ini dengan asumsi kunjungan wisman (wisatawan mancanegara) berkisar 200 ribuan orang.
Kerja sama dengan pemerintah kota dan pelaku industri seperti travel, perhotelan hingga media-media milik pemerintah di daerah bisa mendorong pencapaian target kunjungan wisatawan khususnya Makassar ke daerah mereka.
"Objek budaya dan sejarah masih menjadi primadona pariwisata kami di Yogya. Mudah-mudahan sinergitas yang dibangun di sini (Makassar) bisa mendorong peningkatan kunjungan wisatawan di daerah kami," ucapnya.
Walaupun frekuensi penerbangan Yogya - Makassar hanya satu kali penerbangan dalam seminggu, ia optimis kunjungan wisatawan akan semakin besar di daerah ini.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar, Rusmayani Madjid saat menerima Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Drs. H. Rapingun bersama rombongan Disbudpar Kota Yogyakarta menyambut baik tawaran kerja sama pemda yang memiliki keunikan budaya itu.
Ia berharap, promosi objek wisata Yogyakarta bisa sejalan dengan konsep "Visit Makassar Year & Beyond 2011 - 2014" yang nantinya akan saling memperkenalkan dan mengangkat objek pariwisata andalan masing-masing daerah.
Dalam pertemuan itu hadir juga tokoh industri pariwisata Sulsel lainya seperti Ilham A. Mattalata, Ketua PHRI Sulsel Anggiat Sinaga, Ketua PHRI Makassar Kwandy Salim dan Kepala Badan Promosi dan Pengembangan Pariwisata Makassar (BP3M) Nio B. Pasaka dan sejumlah pelaku industri pariwisata lainnya.(T.KR-HK/S004)
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Yulia Rustiyaningsih saat berkunjung di Makassar, Rabu mengatakan, tingkat kunjungan wisatawan pascaerupsi Gunung merapi memang tidak terlalu anjok dan masih dalam kondisi yang baik.
Wisatawan domestik yang mendominasi kunjungan di daerah tersebut masih cukup memberikan kontribusi yang besar terhadap belanja wisatawan di daerah mereka.
"Kami perkirakan belanja souvenir, kerajinan hingga kuliner itu berkisar Rp800 ribu - Rp1,2 juta per wisatawan," ungkapnya.
Ia mengharapkan, kegiatan kerja sama yang dibangun Pemerintah Kota Yogyakarta dengan sejumlah pelaku industri pariwisata kota Makassar bisa tumbuh hingga 2,5 juta orang tahun ini dengan asumsi kunjungan wisman (wisatawan mancanegara) berkisar 200 ribuan orang.
Kerja sama dengan pemerintah kota dan pelaku industri seperti travel, perhotelan hingga media-media milik pemerintah di daerah bisa mendorong pencapaian target kunjungan wisatawan khususnya Makassar ke daerah mereka.
"Objek budaya dan sejarah masih menjadi primadona pariwisata kami di Yogya. Mudah-mudahan sinergitas yang dibangun di sini (Makassar) bisa mendorong peningkatan kunjungan wisatawan di daerah kami," ucapnya.
Walaupun frekuensi penerbangan Yogya - Makassar hanya satu kali penerbangan dalam seminggu, ia optimis kunjungan wisatawan akan semakin besar di daerah ini.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar, Rusmayani Madjid saat menerima Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Drs. H. Rapingun bersama rombongan Disbudpar Kota Yogyakarta menyambut baik tawaran kerja sama pemda yang memiliki keunikan budaya itu.
Ia berharap, promosi objek wisata Yogyakarta bisa sejalan dengan konsep "Visit Makassar Year & Beyond 2011 - 2014" yang nantinya akan saling memperkenalkan dan mengangkat objek pariwisata andalan masing-masing daerah.
Dalam pertemuan itu hadir juga tokoh industri pariwisata Sulsel lainya seperti Ilham A. Mattalata, Ketua PHRI Sulsel Anggiat Sinaga, Ketua PHRI Makassar Kwandy Salim dan Kepala Badan Promosi dan Pengembangan Pariwisata Makassar (BP3M) Nio B. Pasaka dan sejumlah pelaku industri pariwisata lainnya.(T.KR-HK/S004)