Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan menggaungkan vaksinasi melalui program 1 guru 1 lansia guna mempercepat cakupan vaksinasi bagi para lanjut usia (lansia) sesuai instruksi Pemerintah Pusat.

Program 1 guru 1 lansia ini merupakan program inovasi Pemkab Bantaeng yang mendorong para tenaga pendidik (guru) untuk menyukseskan vaksinasi dengan mengikutsertakan 1 orang lansia pada setiap suntik vaksin.

"Kita ada komunikasi dengan Dinas Pendidikan untuk mengarahkan teman-teman guru agar mendorong serta mengarahkan lansia, minimal orang tuanya dulu untuk ikut vaksinasi lewat Program 1 guru 1 lansia," ujar Kepala Dinas Kesehatan Bantaeng, Sulsel dr Ihsan yang dihubungi dari Makassar, Minggu.

Sebagai komunitas terdidik, guru dinilai memiliki pengetahuan mumpuni untuk mengedukasi orang-orang terdekat dan sekitarnya ikut vaksinasi, khususnya terkait manfaat dan efek samping vaksin. Sehingga dinilai bisa menjadi perpanjangan tangan Pemkab Bantaeng dalam meningkatkan cakupan vaksinasi lansia.

Meskipun diakui bahwa ada beberapa tim yang menyampaikan terkait kekhawatiran masyarakat mengenai efek samping vaksin, adanya penyakit komorbid (penyakit penyerta) serta kondisi lansia yang sudah sangat tua.

"Tetapi ini tantangan tersendiri khususnya tim promkes dalam memberikan edukasi. Kita tentu akan beri penjelasan kalau ada proses skrining, ini yang sementara kita susun lagi kekuatan khususnya pada mereka yang lansia," ujarnya.

Pada pelaksanaannya, vaksinasi 1 guru 1 lansia masih dalam tahap awal dan akan kembali dilakukan evaluasi terkait efektivitas program ini.

"Dua pekan terakhir ini memang kita fokus ke guru-guru, dan Dinas Pendidikan inilah yang mendorong guru-guru menyukseskan vaksinasi ini. Kita evaluasi seperti apa efektivitasnya, Insya Allah kita liat lagi bagaimana ke depannya," urai dr Ihsan.

Data terakhir Dinkes Bantaeng menunjukkan vaksinasi bagi lansia baru di angka 69 orang dari total sasaran sebanyak 16.355 orang, sedangkan pada petugas publik telah mencapai 40 persen atau 5.949 orang pada dosis pertama dan 2.543 orang untuk dosis kedua.

"Cakupannya memang masih minim karena kami juga baru memulai. Sambil kita jalankan program ini, kalau tidak optimal maka akan bergeser lagi ke pos lansia," katanya.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024