Makassar (ANTARA News) - Pemerintah Kota Makassar akan menetapkan terowongan atau bunker peninggalan Jepang di Kelurahan Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar sebagai objek wisata baru.

Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin di Makassar, Minggu, menjelaskan bahwa kelurahan Lakkang memiliki beragam keunikan termasuk temuan tujuh bunker persembunyian tentara Jepang yang dapat menjadi objek wisata unggulan kota Makassar.

"Pertisipasi warga menjaga dan merawat kawasan bunker sangat dibutuhkan. Jangan potong pohon bambu yang ada disekitar objek. Kawasan ini harus tetap terjaga," kata dia.

Penggalian bunker yang melibatkan 40 personel Lantamal VI Makassar, 30 personel Koramil Kecamatan Tallo dan jurnalis yang tergabung dalam Lingkar Penulis Periwisata (LPP) ini, dia meminta agar tetap dilanjutkan warga Lakkang sendiri.

"Penggalian ini adalah permulaan saja. Kita akan terus menggali sampai bunker ini benar-benar menjadi objek wisata," katanya.

Dia berjanji, akan mengajak seluruh pihak untuk mendorong Kelurahan Lakkang menjadi desa wisata termasuk melibatkan penganggaran dari Pemerintah Provinsi Sulsel dan Pemerintah Pusat.

Anggota Komisi D DPRD Makassar, Soewarno Soedirman dalam kesempatan itu mengingatkan, agar masyarakat mendukung upaya pemerintah daerah mendorong kawasan Lakkang menjadi desa wisata (Dewi).

"Kalau daerah ini jadi desa wisata, investasi yang merugikan warga Lakkang jelas tidak akan ada. Warga jangan terlalu banyak khawatir daerah ini akan tertinggal. Kemajuan desa ini tergantung dari masyarakatnya," ucap dia.

Bunker yang telah tertimbun sekitar 50 tahun lalu sejauh ini telah dilakukan penggalian yang melibatkan personel Koramil Tallo, Lantamal VI, dan masyarakat Lakkang pada kerja bakti yang diselenggarakan atas inisiatif Lingkar Penulis Pariwisata (LPP) dan Pemkot Makassar.

Terdapat tujuh bunker yang ada di daerah itu, penggalian sementara hanya dilakukan terhadap tiga bunker yang masih bisa diselamatkan.

Sedangkan empat bunker diantaranya ada yang hancur dan sebagian dijadikan pondasi rumah milik warga di daerah itu.

Bunker utama berbentuk ruang lebar di dalam tanah seluas kurang lebih 15 x 15 meter, pintu masuk ke bunker adalah sebuah terowongan kecil berdiameter sekitar 70 centimeter.

Berdasarkan keterangan warga setempat, bunker itu diperkirakan sebagai bunker yang berfungsi sebagai tempat perlindungan, penyimpanan logistik dan memiliki ruang yang dapat menampung sekitar 50 orang serdadu.(T.KR-MH/Z002) 

Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024