Mamuju (ANTARA) - Harga ikan di sejumlah pasar tradisional di Mamuju, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Barat, melonjak hingga 100 persen setelah Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah, akibat nelayan belum melaut pascalibur hari raya dan adanya cuaca buruk di perairan Mamuju.

Sejumlah pedagang ikan di pasaran Kota Mamuju, Senin,  menaikkan harga ikan hingga 100 persen karena stok ikan terbatas.

Harga ikan layang misalnya, mengalami kenaikan dari harga Rp20.000 per tumpuk untuk empat ekor ikan layang menjadi Rp40.000 per tumpuk.

Begitu juga dengan ikan Turingan yang sebelumnya Rp10.000 per ekor naik menjadi Rp20.000 per ekor.

Salah seorang pedagang ikan di Pasar Mamuju Sudirman mengatakan harga ikan di Mamuju naik akibat nelayan takut melaut karena cuaca di perairan Sulawesi yang tidak bersahabat.

"Dari pada berisiko bagi keselamatannya banyak nelayan memilih tidak melaut, karena cuaca buruk terjadi di perairan sulawesi," ujarnya.

Hasil tangkapan nelayan, lanjutnya, juga berkurang dari biasanya 1.000 ekor untuk setiap kapal nelayan, kini menurun menjadi sekitar 200 ekor saja.

Sudirmn mengatakan kalau pasokan ikan berkurang otomatis harga ikan akan naik agar keuntungan nelayan maupun pedagang ikan tetap terjaga. 

Namun, kondisi itu dikeluhkan konsumen yang merupakan warga setempat karena naiknya harga ikan dua kali lipat dari biasanya dan hal itu sangat membebani perekonomian keluarga.

"Harga ikan naik tajam, kondisi seperti ini harusnya diatasi pemerintah," kata Neni salah seorang konsumen.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024