Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar akan terus mengawal berbagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan itu sebagai tindak lanjut dari arahan dan imbauan Presiden Joko Widodo dalam rapat koordinasi secara virtual yang diikuti para kepala daerah di seluruh Indonesia, pada Senin (17/5).

Presiden Joko Widodo memberikan arahan kepada seluruh kepala daerah di Indonesia untuk tetap berhati-hati terhadap lonjakan penularan COVID-19 usai perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijiriah. 

Mantan Gubernur Provinsi DKI Jakarta itu meminta seluruh kepala daerah segera melakukan antisipasi bila terjasi lonjakan pasien. Tercatat masih ada 10 daerah yang masih mengalami peningkatan seperti Provinsi Jawa Timur, Banten, Papua, Papua Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi tengah, Banten, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Meskipun daerah lain di Indonesia mengalami penurunan, termasuk di Sulawesi Selatan yang juga mengalami penurunan, tetapi tetap diimbau untuk berhati-hati dan selalu waspada akan penularannya. 

"Ada tiga daerah yang mengalami penurunan COVID-19, yaitu Gorontalo, Maluku dan Sulbar. Sulsel juga mengalami penurunan namun harus tetap berhati-hati," ujar Jokowi menekankan. 

Usai rapat koordinasi secara virtual itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengungkapkan jajarannya akan terus melakukan pengawalan untuk tetap mencegah penyebaran Coronavirus Disease itu, terutama selalu menerapkan aturan standar serta protokol kesehatan. 

"Kita kini sudah berada pada angka -0,21, tapi setelah lebaran kita bisa positif (menurun). Kan baru 10 provinsi yang positif. Kalau Makassar sebenarnya sudah positif, menurut BPS kota. Tapi inikan sulsel, ukurannya provinsi, kita sudah dekat-dekat positiflah secara umum,” kata pria yang akrab disapa Danny Pomanto itu. 
  Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto (kiri) bersama jajarannya, dan pimpinan TNI-Polri saat mengikuti rapat koordinasi virtual dipimpin Presiden Joko Widodo, di Balai Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (17/5/2021). FOTO/HO/Humas Pemkot Makassar.

Ia menegaskan bahwa sejak dilantik hingga saat ini, seluruh jajarannya diaktifkan dan turun ke lapangan pada lokasi yang menjadi titik kumpul orang untuk mengawasi dan menjaga agar tidak menimbulkan kerumunan orang, sebab bisa saja terjadi penularan secara luas. 

“Betul , kita jaga betul dan kawal ini, setiap Minggu pagi saya turun memantau di lokasi. Meski Lego-lego dan anjungan Pantai Losari di tutup, tapi tetap ada yang terobos masuk. saya liat ada beberapa kaki lima yang masih buka, dan langsung ditindaki," ujar Danny. 

Sedangkan untuk tempat wisata seperti di Pantai Tanjung Bunga, Tanjung Merdeka, dan lainnya yang berdekatan, tetap dilakukan pengontrol bila mana terjadi lonjakan pengunjung.

"Saya minta dijaga. Alhamdulillah, tetap dalam kontrol, tidak ada ledakan seperti biasanya, karena masyarakat setempat mengelola, sehingga mereka sendiri menjaga itu, saya pun sudah menginstruksikan," kata Danny. 

Namun demikian, untuk langkah antisipatif bila terjadi lonjakan pasien usai Lebaran, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah cepat demi mencegah penularan secara masif. 

"Rumah sakit harus stand by, begitupun obat obatan, sistem juga harus stand by. Makanya, saya mau mempercepat alat GeNose tiba, dan kita sampai sekarang juga masih menunggu 400 ribu alat antigen untuk digunakan pada program Makassar Recover. Kita berharap tetap stabil sekarang ratenya di angka 0,7," ujarnya.

Data terbaru Satgas COVID-19 Pemprov Sulsel per 17 Mei 2021, jumlah pasien baru terkonfirmasi positif usai lebaran tercatat 20 orang pasien dari 498 spesimen yang diperiksa. 

Rinciannya, Kota Makassar enam orang, Kabupaten Tanah Toraja tujuh orang, Sinjai tiga orang, dan Takalar dua orang. Secara akumulasi, pasien positif tercatat hari ke-424 sebanyak 61.734 pasien. 

Sedangkan untuk pasien sembuh bertambah 29 orang, dengan jumlah akumulasi sebanyak 60.439 orang. Pasien meninggal dunia, satu orang, secara akumulasi 936 orang.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024