Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat bertekad untuk menurunkan angka stunting dan kemiskinan, serta meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah itu.

"Harus menjadi budaya malu bagi pemerintah dan seluruh masyarakat jika tidak bisa keluar dari permasalahan yang dihadapi pembangunan di Mamuju," kata Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi Duka, di Mamuju, Selasa.

Bupati Mamuju mengatakan, sebagai Bupati Mamuju yang dilantik pada 26 Februari 2020, dirinya akan berupaya agar Kabupaten Mamuju dapat menekan angka stuntingstunting dan kemiskinan, serta meningkatkan kualitas pendidikan yang masih jauh dari harapan.

Angka penderita kekerdilan atau stunting di Kabupaten Mamuju mencapai 18 persen pada balita usia 0 sampai 59 bulan pada 2020. Angka itu mengalami penurunan tujuh persen dibandingkan dengan pada 2019 yang mencapai 25 persen sementara angka kemiskinan mencapai tujuh persen.

"Masalah pembangunan tersebut adalah masalah pemerintah dan masyarakat yang harus diselesaikan bersama sehingga sinergi  antara pemerintah dan masyarakat harus didorong dalam menyelesaikan permasalahan pembangunan yang ada," katanya.

Sutinah juga mengutarakan keresahan tentang pergeseran budaya yang terjadi di kalangan generasi muda.

"Sangat kita rasakan generasi muda kita sekarang lebih senang menghafalkan gerakan Tiktok daripada mempelajari tarian tradisional kita, atau lebih buruk lagi mereka lebih memilih budaya barat daripada harus belajar tutur bahasa daerah, hal ini akan mengikis kearifan lokal yang menjadi kekayaan bangsa kita," ujarnya.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024